Dalam sebuah kontroversi yang mengejutkan, pemimpin negara gaucho menghadapi tuduhan penipuan kripto setelah promosinya terhadap mata uang digital baru. Meskipun nilai token tersebut melambung tinggi pada awalnya, namun turun drastis tak lama kemudian. Hal ini menyebabkan kerugian besar bagi para investor dan memicu seruan untuk pemakzulan.
Pada pekan lalu, di tengah-tengah suasana politik yang tegang, seorang tokoh penting pemerintahan Argentina mempromosikan mata uang digital bernama LIBRA melalui platform media sosialnya. Tindakan ini langsung mendapat respons positif dari pasar, dengan harga token naik hingga 20 kali lipat dalam hitungan jam. Namun, nasib buruk menimpa para investor ketika harga token jatuh tajam tak lama setelah postingan tersebut dihapus oleh sang presiden.
Beberapa pengacara telah mengajukan gugatan terhadap Javier Milei, Presiden Argentina, dengan tuduhan membentuk asosiasi ilegal dan melakukan penipuan sistematis. Partai oposisi juga tidak tinggal diam, mereka mengajukan keluhan resmi atas dugaan skema 'rug pull' yang merugikan banyak pihak.
Berhadapan dengan tekanan ini, Milei tetap bersikeras bahwa dia hanya berperan sebagai penyebar informasi dan tidak mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut. Dia bahkan membandingkan aksi pembelian token kripto dengan perjudian kasino, mencoba meyakinkan publik bahwa investasi semacam itu selalu memiliki risiko tinggi.
Analisis dari LookOnChain menunjukkan bahwa delapan dompet digital yang aktif dalam perdagangan awal LIBRA telah mencairkan total dana senilai USD107 juta. Situasi ini meninggalkan banyak investor dengan aset yang hampir tidak bernilai.
Dari perspektif seorang wartawan, insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya regulasi yang kuat dalam dunia cryptocurrency. Peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana kita harus berhati-hati dalam mengikuti tren investasi yang sedang populer tanpa melakukan analisis mendalam. Selain itu, penting bagi pemimpin publik untuk bertanggung jawab atas kata-kata dan tindakan mereka, terutama ketika hal tersebut dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi.