Dalam wawancara eksklusif yang disiarkan, Robby Purba dan Chaca Charoline membahas isu-isu mendalam tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan praktik spiritual. Chaca Charoline, seorang konselor spiritual, mengungkap bahwa sebagian besar kliennya adalah perempuan korban KDRT yang berusaha mempertahankan hubungan mereka. Dia menggunakan pendekatan spiritual untuk membantu para suami meninggalkan perilaku buruk. Namun, Chaca juga menyarankan perpisahan jika situasi menjadi terlalu berbahaya. Wawancara ini memberikan pandangan baru tentang bagaimana dunia mistis dapat dipakai sebagai alat bantuan bagi korban KDRT.
Berada di ibukota negara, Jakarta, Robby Purba melakukan wawancara mendalam dengan Chaca Charoline, seorang konselor spiritual yang telah bekerja dengan banyak korban KDRT. Dalam sesi diskusi yang emosional, Chaca menyatakan bahwa tujuh dari sepuluh klien yang datang kepadanya adalah wanita yang mencari pertolongan untuk mempertahankan rumah tangga mereka. Meski sering dikaitkan dengan tujuan negatif, Chaca menggunakan praktik spiritualnya untuk membantu suami-suami tersebut berhenti berselingkuh dan kembali kepada istrinya.
Chaca juga mengungkapkan bahwa tidak semua kasus bisa diselamatkan. Ada kalanya dia harus menyarankan pemisahan ketika situasi menjadi terlalu berbahaya bagi klien. Salah satu hal paling mengejutkan yang diceritakan adalah ancaman mistis yang dihadapi beberapa kliennya, seperti santet. Chaca bahkan pernah harus berjaga semalaman untuk melindungi kliennya dari serangan gaib. Pengalaman pribadinya sendiri, ketika ibunya hampir kehilangan nyawa akibat santet, mendorong Chaca untuk menggunakan kekuatannya hanya untuk menyelamatkan orang lain, bukan merugikan.
Satu momen paling menohok adalah ketika roh seorang korban KDRT mendatangi Chaca, meminta bantuan untuk menyelesaikan urusan yang belum tuntas. Ini menunjukkan betapa kompleksnya masalah yang dihadapi oleh korban KDRT, baik secara fisik maupun spiritual.
Bagi penonton, wawancara ini mengajak kita untuk lebih memahami dampak psikologis dan spiritual yang dialami korban KDRT. Hal ini juga mengingatkan pentingnya mendekati isu ini dengan hati-hati dan penuh empati. Seperti kata Chaca, "Kekuatan mistis harus digunakan untuk menyelamatkan, bukan untuk mencelakai."