Pada tahun ajaran 2025/2026, Kementerian Agama menyelenggarakan seleksi masuk ke Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Unggulan yang diikuti oleh lebih dari 39 ribu siswa. Proses seleksi ini dilakukan melalui tes berbasis komputer yang diselenggarakan pada bulan Februari 2025. Pengumuman kelulusan rencananya akan dikeluarkan pada Maret 2025. Jenis madrasah unggulan yang ditawarkan terdiri dari tiga kategori: MAN Insan Cendekia, MAN Program Keagamaan, dan MAKN. Antusiasme tinggi siswa menunjukkan bahwa pendidikan di madrasah telah menjadi pilihan favorit bagi banyak pelajar.
Dalam suasana yang penuh semangat, sebanyak 39.012 siswa mengikuti Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNDBP) untuk masuk ke MAN Unggulan pada tahun ajaran 2025/2026. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan Madrasah Kementerian Agama, Nyayu Khodijah, menjelaskan bahwa jumlah pendaftar meningkat tajam dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun ini, peserta terbagi dalam tiga jenis madrasah unggulan: MAN Insan Cendekia dengan 27.517 pendaftar, MAN Program Keagamaan dengan 4.689 pendaftar, dan MAKN dengan 733 pendaftar.
Tes SNDBP dilaksanakan secara digital melalui Computer Based Test (CBT) pada tanggal 22 dan 23 Februari 2025. Untuk memastikan proses seleksi berjalan lancar, para calon peserta didik baru mendapatkan kesempatan uji coba pada tanggal 20 dan 21 Februari. Nyayu menekankan pentingnya persiapan yang baik, termasuk validasi kartu tes dan kedatangan tepat waktu. Pengumuman kelulusan dijadwalkan pada 15 Maret 2025, dengan daftar ulang bagi yang lulus dilakukan pada 17 hingga 22 Maret.
Salah satu faktor yang mendorong lonjakan minat adalah kualitas pendidikan madrasah yang semakin diperhitungkan. Nyayu mencatat bahwa sebanyak 8.903 siswa berasal dari sekolah umum negeri atau swasta. Kota Pekalongan mencatat pendaftar terbanyak untuk MAN Insan Cendekia, sementara Surakarta dan Ende menjadi pusat pendaftaran tertinggi untuk MAN Program Keagamaan dan MAKN.
Selain pengetahuan akademik, pendidikan di madrasah juga memberikan nilai tambah seperti pemahaman agama dan pendidikan akhlak, yang menjadi modal kuat bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Dari perspektif seorang jurnalis, fenomena ini menunjukkan bahwa pendidikan berkualitas tidak lagi hanya tersedia di sekolah-sekolah konvensional. Madrasah unggulan telah berhasil menarik perhatian banyak siswa dan orang tua karena dapat menyediakan pendidikan holistik yang mencakup aspek intelektual dan spiritual. Ini menandakan adanya pergeseran positif dalam sistem pendidikan nasional menuju pendidikan yang lebih berimbang dan bermakna.