Pada hari Senin, sebuah ledakan mengejutkan terjadi di kantor konsulat Rusia yang berlokasi di Marseille, Prancis. Insiden ini mendapat perhatian internasional karena dugaan adanya motif teroris di baliknya. Juru bicara Departemen Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menyatakan bahwa ledakan tersebut menunjukkan ciri-ciri serangan teroris. Meski tidak ada korban jiwa, insiden ini memicu kekhawatiran tentang ancaman keamanan diplomatik dan memaksa pihak berwenang untuk segera melakukan penyelidikan.
Pada pagi hari yang mendung di Marseille, tiga benda mencurigakan dilemparkan ke area konsulat Rusia. Salah satu dari benda tersebut meledak, mengakibatkan kerusakan pada properti namun untungnya tidak ada korban jiwa. Konsul Jenderal Stanislav Oranskiy mengkonfirmasi insiden tersebut dan petugas pemadam kebakaran serta tim kepolisian langsung bergerak cepat ke lokasi. Zakharova, dalam komentarnya, menekankan bahwa ledakan ini memiliki semua karakteristik serangan teroris. Ia juga meminta pemerintah Prancis untuk segera mengambil langkah-langkah nyata dalam menyelidiki kasus ini dan meningkatkan keamanan misi diplomatik Rusia di Eropa.
Dari perspektif jurnalis, insiden ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga keamanan fasilitas diplomatik. Serangan seperti ini bukan hanya membahayakan personel tetapi juga dapat mengganggu proses perdamaian yang sedang berlangsung. Diperlukan kerjasama internasional yang lebih kuat untuk mencegah aksi-aksi serupa di masa depan.