Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan selama Bulan Ramadan, meskipun dengan mekanisme yang berbeda. Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa makanan bergizi akan disediakan untuk dibawa pulang oleh siswa. Ini mencakup pilihan makanan tahan lama seperti telur rebus, kurma, dan kue kering, serta upaya untuk mengurangi limbah melalui penggunaan kantong makanan yang dapat dikembalikan.

Inovasi Penyediaan Makanan Bergizi di Sekolah

Program MBG pada Bulan Ramadan telah disesuaikan agar tetap efektif dan mendukung kebutuhan nutrisi siswa. Siswa yang berpuasa dapat membawa makanan pulang dan menikmatinya setelah berbuka, sementara siswa non-muslim memiliki opsi untuk mengonsumsi makanan tersebut di sekolah atau di rumah. Pemilihan makanan juga diperhatikan untuk memastikan kandungan gizi yang seimbang.

Dalam rangka mendukung program ini, BGN telah merancang strategi penyediaan makanan yang lebih fleksibel. Jenis makanan yang dipilih adalah yang tahan lama, seperti telur rebus, kurma, dan kue kering. Selain itu, buah-buahan dan makanan ringan yang kaya akan nutrisi juga disertakan. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan asupan gizi yang cukup, baik mereka berpuasa atau tidak. Inovasi ini bertujuan untuk memudahkan siswa dalam mengatur konsumsi makanan mereka sesuai dengan keadaan puasa.

Langkah Ramah Lingkungan dalam Pelaksanaan Program

BGN juga berkomitmen untuk menerapkan praktik ramah lingkungan dalam pelaksanaan MBG. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penggunaan kantong makanan yang dapat dikembalikan. Uji coba ini telah dilakukan di beberapa sekolah, termasuk di Sukabumi, dengan hasil positif. Anak-anak diajak untuk membawa kembali kantong makanan setiap hari, sehingga mengurangi produksi sampah.

Penerapan metode ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga melatih disiplin siswa dalam mengelola barang pribadi. Kantong makanan yang dikembalikan akan ditukar dengan kantong baru yang berisi makanan bergizi. Langkah ini menunjukkan komitmen kuat BGN untuk menciptakan program yang tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan siswa, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Selain itu, program ini akan berlangsung dari awal hingga akhir bulan Ramadan, termasuk periode menjelang Idul Fitri, dengan penyesuaian pada 5 hari pertama yang merupakan libur sekolah.