Pada hari Selasa, 18 Februari 2025, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengambil tindakan suspensi terhadap saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Keputusan ini diambil setelah perusahaan gagal membayar dua instrumen utangnya tepat waktu. Pada sesi perdagangan sebelumnya, saham WIKA sempat mengalami kenaikan signifikan, namun situasi keuangan yang memburuk mendorong BEI untuk melakukan intervensi. Dalam satu minggu terakhir, saham WIKA telah mengalami peningkatan hingga 11,48 persen. Namun, ketidakmampuan perusahaan dalam melunasi obligasi dan sukuk menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.
Dalam suasana ekonomi yang penuh tantangan, pada awal pekan kemarin, saham WIKA mencapai level tertinggi dalam seminggu. Namun, situasi berubah drastis ketika WIKA mengumumkan bahwa mereka tidak dapat membayar pelunasan pokok atas Obligasi Berkelanjutan II WIKA Tahap II Tahun 2022 Seri A dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II WIKA Tahap II Tahun 2022 Seri A. Hal ini dikarenakan belum tersedianya dana pelunasan di rekening Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sesuai jadwal yang ditetapkan. Pengumuman ini dibuat oleh KSEI, yang menyatakan bahwa pembayaran kepada pemegang obligasi dan sukuk ditunda.
Berdasarkan informasi dari Corporate Secretary Mahendra Vijaya, hingga 14 Februari 2025, WIKA belum mendapatkan perjanjian baru yang dapat memberikan arus kas masuk cukup untuk melunasi seluruh nilai obligasi dan sukuk tersebut. Situasi ini menunjukkan tantangan besar yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola kewajiban keuangannya. Suspensi saham ini bertujuan untuk memberikan waktu bagi WIKA untuk menyelesaikan masalah keuangan dan merumuskan strategi pengelolaan utang yang lebih efektif.
Keputusan BEI ini tentunya memiliki dampak signifikan terhadap pasar modal Indonesia. Investor harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi, terutama pada perusahaan-perusahaan yang menghadapi tantangan serupa. Langkah ini juga menjadi peringatan penting bagi manajemen perusahaan untuk selalu menjaga stabilitas keuangan dan transparansi dalam operasionalnya.
Dengan situasi ini, para pemangku kepentingan diharapkan dapat bekerja sama untuk mencari solusi yang terbaik bagi semua pihak. Suspensi saham WIKA bukan hanya tantangan bagi perusahaan itu sendiri, tetapi juga peluang untuk melakukan introspeksi dan perbaikan guna memperkuat posisi finansial di masa depan.