Dalam persidangan di Pengadilan Militer II-08 Jakarta, saksi mata Ahmad Farizi mengungkapkan detil tragis kematian Ilyas Abdurahman, seorang bos rental mobil. Insiden penembakan terjadi pada 2 Januari 2025 di rest area KM 45 Jalan Tol Tangerang-Merak. Korban ditembak oleh oknum TNI AL dan sempat mencoba bangkit sebelum masuk ke minimarket tempat Farizi bekerja. Meski berusaha mencari pertolongan, korban tidak mendapat bantuan langsung dan akhirnya jatuh lemas.
Berdasarkan kesaksian Ahmad Farizi, insiden tersebut terjadi dengan cepat dan mengejutkan. Saat Ilyas ditembak, dia berhasil memasuki minimarket tanpa bantuan siapa pun. Kondisi korban sangat memprihatinkan; dia mencoba bangkit dari jatuh dan berjalan dengan tangannya yang masih memegang dadanya. Farizi melihat korban membuka pintu minimarket sendiri dan kemudian jatuh lemas di dalam.
Kronologi peristiwa ini terungkap dalam persidangan yang digelar Senin (24/2/2025). Farizi menjelaskan bahwa Ilyas ditembak dan langsung jatuh ke tanah. Meski begitu, korban masih memiliki kekuatan untuk bangkit dan berjalan menuju minimarket. Dia tampak tergopoh-gopoh, dengan tangan yang mencoba menahan luka di dadanya. Setelah masuk ke dalam, korban langsung berselonjor lemas di lantai minimarket. Kesaksian ini menjadi bukti penting dalam kasus penembakan tersebut.
Ahmad Farizi, sebagai karyawan minimarket, menyaksikan langkah-langkah terakhir korban Ilyas setelah ditembak. Dia melaporkan bahwa korban masuk ke minimarket sendirian, tanpa ada orang lain yang membantu. Keadaan korban sangat parah, namun dia tetap berusaha mencari pertolongan. Farizi juga mengamati bahwa korban membuka pintu minimarket dengan tangannya sendiri sebelum akhirnya jatuh lemas.
Farizi merinci bahwa korban Ilyas terlihat mencoba bangkit setelah tertembak. Dia berjalan dengan penuh kesulitan, memegang dadanya yang terluka. Meskipun dalam kondisi kritis, korban masih memiliki kekuatan untuk membuka pintu minimarket dan masuk ke dalam. Namun, setelah memasuki minimarket, korban tidak bisa bertahan lebih lama lagi dan langsung jatuh lemas. Kesaksian ini memberikan gambaran yang mendalam tentang apa yang dialami korban pada saat-saat terakhir hidupnya.