Pertamina Gas (Pertagas) telah berkembang pesat sejak didirikan pada tahun 2007, berubah dari perusahaan pengelola infrastruktur gas menjadi pemimpin di sektor transportasi energi. Selama delapan belas tahun terakhir, perusahaan ini telah menunjukkan dedikasi kuat untuk mendukung kemandirian energi Indonesia. Dalam tahun 2024, Pertagas mencapai prestasi penyaluran tertinggi dengan volume gas bumi mencapai 560.523 MMSCF dan minyak bumi sebanyak 59 juta barel. Semua ini dilakukan melalui berbagai fasilitas energi yang tersebar di seluruh Nusantara.
Direktur Utama Pertagas, Gamal Imam Santoso, menyatakan bahwa visi baru perusahaan bertujuan untuk menjadi pemain global dalam bidang infrastruktur energi. Visi ini mendorong Pertagas untuk tidak hanya memperkuat ketahanan energi nasional tetapi juga menghadapi dinamika pasar energi dunia. Perusahaan berencana untuk memperluas portofolio, menjelajahi pasar baru, dan mengintegrasikan teknologi ramah lingkungan. "Kami berkomitmen untuk berinovasi dan memastikan keberlanjutan perusahaan," kata Gamal. Melalui misinya, Pertagas berfokus pada pengelolaan infrastruktur yang aman, handal, dan efisien serta mendukung transisi energi menuju masa depan yang lebih hijau.
Perayaan ulang tahun ke-18 Pertagas dengan tema "Accelerating Progress, Delivering Reliability" menegaskan komitmennya untuk mempercepat perkembangan infrastruktur energi dan meningkatkan sistem distribusi yang lebih andal. Pertagas berperan penting dalam mendukung industri strategis seperti kilang, pembangkit listrik, dan industri pupuk. Ahli energi Komaidi Notonegoro menekankan bahwa gas sebagai sumber energi yang paling ramah lingkungan memiliki potensi besar dalam era transisi energi. Integrasi dan konektivitas yang baik akan membuat akses energi lebih efisien dan merata bagi masyarakat dan industri.
Melalui inovasi dan komitmen kuatnya, Pertagas terus bergerak maju dalam mendukung kemandirian energi Indonesia dan menghadapi tantangan global. Dengan langkah-langkah yang diambil, perusahaan ini bukan hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi domestik tetapi juga membuka jalan menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.