Pada pertemuan penting di Magelang, Jawa Tengah, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa 47 kepala daerah tidak hadir tanpa alasan yang jelas dalam acara retreat yang diselenggarakan di Kompleks Akademi Militer. Selain itu, ada enam kepala daerah lainnya yang absen namun memberikan alasan kesehatan atau keperluan keluarga. Bima menekankan pentingnya partisipasi dalam acara ini dan memastikan bahwa mereka yang tidak hadir tetap harus mengikuti gelombang berikutnya.
Dalam suasana yang penuh dengan antisipasi di kompleks Akademi Militer Magelang, Jawa Tengah, Wakil Menteri Dalam Negeri, Bima Arya Sugiarto, merilis informasi tentang ketidakhadiran sejumlah kepala daerah pada hari Jumat, 21 Februari 2025. Menurut laporan terakhir, sebanyak 47 kepala daerah tidak hadir tanpa memberikan penjelasan yang cukup. Enam orang lainnya juga absen, namun mereka telah menyampaikan alasan seperti sakit atau urusan keluarga.
Bima menjelaskan bahwa panitia sedang mencoba untuk menghubungi para kepala daerah yang tidak hadir tersebut. Tujuannya adalah untuk mendapatkan klarifikasi apakah mereka akan datang terlambat atau jika penggantian oleh wakil diperlukan. Dia juga menegaskan bahwa semua kepala daerah yang tidak dapat hadir kali ini tetap diwajibkan untuk mengikuti sesi berikutnya.
Mengenai pertanyaan tentang afiliasi partai dari para kepala daerah yang absen, Bima mengatakan bahwa data masih mentah dan belum ada informasi pasti tentang asal-usul partai mereka. Panitia akan terus bekerja untuk memperoleh detail lebih lanjut dan menyampaikannya kepada publik.
“Kami berharap semua peserta dapat menghargai pentingnya acara ini dan berpartisipasi secara aktif,” kata Bima, menekankan kembali urgensi materi yang dibahas dalam retreat tersebut.
Dengan demikian, meski beberapa kepala daerah absen, upaya dilakukan untuk memastikan bahwa semua peserta mendapatkan peluang yang sama untuk belajar dan berkontribusi dalam pembangunan daerah masing-masing.
Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa peristiwa ini mengingatkan kita akan pentingnya komitmen dan tanggung jawab dalam memimpin. Meskipun ada hambatan, kepala daerah harus selalu berusaha hadir dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang bertujuan memajukan daerahnya. Ini bukan hanya soal kehadiran fisik, tetapi juga soal dedikasi dan keseriusan dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin.