Berita
Protes Memanas: Aksi Demonstrasi Indonesia Gelap Berubah Ricuh
2025-02-21

Pada Jumat malam, aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap yang dimulai di Taman Izmail Marzuki berubah menjadi situasi yang memanas saat mencapai Patung Kuda, Monas. Peserta aksi mulai melakukan pelemparan benda ke petugas kepolisian. Situasi semakin tegang ketika peserta aksi melemparkan bom molotov dan petasan kepada polisi. Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai jauh dari prinsip keadilan sosial dan demokrasi.

Ketegangan Meningkat: Pelemparan Benda ke Petugas Kepolisian

Situasi mulai memanas pada pukul 18.40 WIB di Patung Kuda, Monas. Peserta aksi tidak hanya melakukan pelemparan benda seperti bekas air mineral tetapi juga melemparkan bom molotov dan menyalakan petasan. Barisan polisi di balik barier beton menjadi sasaran utama aksi tersebut. Ketegangan semakin meningkat saat malam hari, dengan peserta aksi yang semakin agresif dalam menghadapi petugas.

Aksi ini dimulai dengan long march dari Taman Izmail Marzuki menuju Istana Negara. Pada awalnya, demonstrasi berlangsung damai namun berubah menjadi ricuh ketika peserta aksi merasa bahwa tuntutan mereka tidak mendapat respons yang cukup dari pihak berwenang. Dalam situasi yang semakin tegang, petugas kepolisian harus bekerja keras untuk menjaga keamanan dan mencegah eskalasi lebih lanjut. Beberapa peserta aksi bahkan menggunakan alat-alat tajam dan bahan kimia untuk melancarkan serangan mereka.

Tuntutan Protes: Perjuangan untuk Keadilan Sosial dan Demokrasi

Demonstrasi ini merupakan perlawanan terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat. Peserta aksi menyoroti masalah-masalah penting seperti pendidikan, agraria, dan kebijakan ekonomi yang timpang. Mereka menuntut pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta pencabutan proyek strategis nasional (PSN) yang dianggap merampas hak-hak rakyat.

Salah satu tuntutan utama adalah reforma agraria sejati. Peserta aksi menyatakan bahwa PSN kerap menjadi alat perampasan tanah rakyat. Mereka menuntut pemerintah untuk mencabut proyek-proyek yang tidak berpihak pada masyarakat dan mendorong pelaksanaan reforma agraria yang adil dan transparan. Selain itu, mereka juga menyoroti pentingnya pendidikan sebagai hak fundamental setiap warga negara. Demonstrasi ini bukan hanya tentang protes, tetapi juga menjadi panggilan untuk pembaharuan sistem yang lebih adil dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat.

More Stories
see more