Pada hari Kamis, 20 Februari 2025, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan mengadakan puncak aksi unjuk rasa bertajuk "Indonesia Gelap" di Jakarta. Aksi ini merupakan bagian dari serangkaian demonstrasi yang telah berlangsung sejak Senin dan terus berlanjut hingga hari Selasa di berbagai daerah. Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menjelaskan bahwa aksi ini akan menyuarakan 13 tuntutan kepada pemerintah, termasuk evaluasi program Makan Bergizi Gratis dan pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi anggaran.
Aksi unjuk rasa ini menyoroti berbagai isu penting yang dihadapi oleh mahasiswa dan masyarakat luas. Salah satu tuntutan utama adalah pencabutan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang menekankan efisiensi anggaran kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Selain itu, para aktivis juga meminta evaluasi total atas program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dinilai belum memberikan hasil yang signifikan. Menurut Herianto, aksi ini tidak hanya mencakup masalah keuangan tetapi juga berbagai aspek lain seperti pendidikan, pertanian, dan hak-hak masyarakat adat.
Para mahasiswa juga menuntut reformasi agraria yang lebih nyata, penolakan terhadap revisi UU Minerba, serta penghapusan multifungsi ABRI. Mereka mendesak agar RUU Masyarakat Adat disahkan dan mendapatkan perhatian serius dari pemerintah. Selain itu, tuntutan lainnya meliputi realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen, permintaan Prabowo untuk mengeluarkan Perpu perampasan aset, penolakan RUU TNI, Polri, dan Kejaksaan, serta efisiensi Kabinet Merah Putih.
Selain itu, mahasiswa juga menyoroti pentingnya reformasi Polri dan penolakan terhadap revisi Peraturan DPR tentang Tata Tertib. Koordinator Pusat BEM SI, Herianto, menegaskan bahwa aksi ini bukan hanya sekadar protes tetapi merupakan upaya nyata untuk mendorong perubahan yang lebih baik bagi Indonesia. Dengan 13 tuntutan yang jelas, mereka berharap dapat mendapatkan respon positif dari pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.
Aksi unjuk rasa "Indonesia Gelap" ini menunjukkan komitmen kuat dari mahasiswa seluruh Indonesia untuk memperjuangkan berbagai isu yang dianggap penting bagi masa depan negara. Melalui tuntutan-tuntutan yang spesifik dan jelas, mereka berharap dapat membawa perubahan yang signifikan dan mendalam dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Para aktivis percaya bahwa dengan suara yang bersatu, mereka dapat mendorong pemerintah untuk melakukan langkah-langkah konkret dalam merespons tuntutan tersebut.