Pertandingan yang menggetarkan berlangsung antara juara bertahan dan penantangnya di Tokyo, Jepang. Dalam laga yang penuh drama, Seiya Tsutsumi berhasil mempertahankan gelarnya sebagai juara kelas bantam WBA meskipun pertarungan berakhir dengan hasil imbang kontroversial. Pertarungan ini menampilkan serangkaian aksi yang mendebarkan, termasuk cedera serius pada mata kiri Tsutsumi akibat benturan kepala di ronde keempat. Meski demikian, sang juara tetap berdiri teguh, melanjutkan pertarungan dengan semangat tak terkalahkan.
Keberanian dan ketahanan menjadi sorotan utama dalam pertarungan tersebut. Tsutsumi, yang harus berjuang keras dengan luka-luka, tidak hanya mampu bertahan tetapi juga memberikan serangan balasan yang signifikan. Meskipun darah mengalir dari wajahnya, ia tetap fokus dan agresif, mencoba meraih kemenangan mutlak. Di sisi lain, Daigo Higa menunjukkan kekuatan dan tekad yang luar biasa, mendaratkan beberapa pukulan yang hampir membalikkan situasi. Namun, Tsutsumi berhasil mengendalikan sebagian besar ronde, terutama di babak-babak awal dan ketujuh, di mana ia mendominasi permainan dan mencetak poin penting.
Pertarungan ini bukan hanya tentang kemenangan atau kekalahan, melainkan tentang semangat dan kegigihan para petinju. Meski hasil akhirnya adalah seri, kedua atlet telah menunjukkan dedikasi dan ketahanan yang luar biasa. Seiya Tsutsumi, meski merasa kecewa, menghargai usaha dan kekuatan lawannya. Dia menegaskan bahwa pengalaman ini akan mendorongnya untuk menjadi lebih kuat dalam pertarungan mendatang. Pertarungan ini membuktikan bahwa olahraga tinju bukan hanya soal fisik, tetapi juga tentang mental yang tangguh dan sikap pantang menyerah.