Pada hari Minggu, 23 Februari 2025, mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengadakan pertemuan hangat dengan 38 pemimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat di kediamannya di Cikeas, Bogor. Acara ini menjadi momen penting bagi SBY untuk berbagi cerita dan pengalamannya dalam dunia politik Indonesia.

Di kesempatan tersebut, SBY membuka hatinya tentang masa lalu ketika dirinya pernah mengalami pergantian jabatan pada tahun 2001. Ia menjelaskan bahwa saat menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan, ia dipindahkan dari posisinya oleh Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Meski keputusan tersebut mungkin sulit diterima, SBY tetap memahami dan menghargai alasan yang ada di balik tindakan itu. "Saya menerima keputusan tersebut dengan penuh kejujuran dan rasa hormat," ungkapnya.

Pengalaman tersebut tidak hanya membentuk sikap SBY terhadap politik, tetapi juga menjadi titik awal bagi lahirnya Partai Demokrat. Setelah meninggalkan pemerintahan, SBY mulai merumuskan ide-ide untuk mendirikan partai yang kemudian berkembang menjadi salah satu partai besar di Indonesia. "Ketika saya berada di luar pemerintahan, muncul gagasan untuk menciptakan partai yang kita cintai," kata SBY.

Dengan sikap ikhlas dan pengalaman yang kaya, SBY telah membuktikan bahwa setiap tantangan dapat menjadi peluang untuk pertumbuhan dan pembaharuan. Kisahnya mengajarkan bahwa dalam dunia politik, menghormati keputusan orang lain dan tetap fokus pada tujuan jangka panjang adalah kunci sukses. Semangat positif ini tentu akan terus menginspirasi generasi penerus dalam membangun bangsa.