Para pelajar dari berbagai institusi pendidikan tinggi menggelar unjuk rasa besar-besaran di kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta. Aksi ini mengekspresikan ketidakpuasan mereka terhadap beberapa kebijakan pemerintah. Demonstran menggunakan metode ekspresi yang kontroversial, termasuk membakar ban dan poster tokoh pemerintahan. Ini menciptakan suasana tegang dengan asap tebal yang melingkupi area tersebut.
Aksi protes ini juga melibatkan pembakaran bendera partai politik dan poster individu tertentu. Selain itu, mahasiswa menyuarakan keprihatinan mereka tentang dampak kebijakan efisiensi anggaran pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka merasa bahwa kebijakan ini tidak hanya mempengaruhi akses makanan siswa tetapi juga berdampak negatif pada lapangan kerja orang tua. Salah seorang orator menyoroti ironi situasi tersebut, menunjukkan bahwa meskipun anak-anak mendapatkan makan siang gratis, orang tua mereka justru kehilangan pekerjaan.
Pada dasarnya, demonstrasi ini merupakan bentuk kritik terhadap kurangnya transparansi dalam pengambilan keputusan pemerintah. Para mahasiswa percaya bahwa visi Indonesia Emas 2045 sulit dicapai jika kebijakan-kebijakan yang ada tidak mendukung generasi muda. Mereka menuntut perubahan yang lebih inklusif dan berkelanjutan dalam bidang pekerjaan dan pendidikan. Melalui aksi ini, para demonstran berharap dapat mendorong dialog konstruktif antara pemerintah dan pemuda untuk menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua warga negara.