Pernyataan video yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, pada Senin (24/2/2025), menandai tiga tahun konflik antara Rusia dan Ukraina. Pada kesempatan ini, aliansi Atlantik Utara menyuarakan solidaritasnya dengan Kyiv dalam menghadapi agresi Moskow. Aliansi ini telah berkomitmen untuk membantu Ukraina tetap kuat melalui penyediaan perlengkapan militer, pelatihan, serta dukungan logistik. Rutte menekankan bahwa keberanian dan ketahanan rakyat Ukraina telah menjadi sumber inspirasi bagi dunia internasional.
Berlanjut ke komitmen mendalam NATO terhadap perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut, organisasi ini berjanji untuk terus mendukung Ukraina dalam menghadapi tantangan yang ada. Tujuan utamanya adalah mencapai perdamaian yang adil dan abadi. Di sisi lain, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga telah menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri demi mewujudkan keanggotaan NATO bagi negaranya. Hal ini menunjukkan upaya besar dari pemimpin Ukraina untuk mencapai resolusi perdamaian yang dapat diterima semua pihak.
Solidaritas internasional dan tekad yang tak kenal lelah dari rakyat Ukraina membuktikan bahwa semangat perlawanan terhadap agresi dapat memicu perubahan positif. Melalui kerjasama dan dukungan global, harapan untuk perdamaian yang adil dan abadi bukanlah hal yang mustahil. Ini menegaskan bahwa dengan persatuan dan dedikasi, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik dan damai.