Dalam sebuah pernyataan penting, Presiden Prancis Emmanuel Macron menekankan bahwa perdamaian di Ukraina tidak boleh berarti penyerahan kepada Rusia. Dalam kunjungannya ke Washington, Macron bertemu dengan pemimpin Amerika Serikat dan membahas langkah-langkah untuk mencapai perdamaian yang adil. Meskipun ada kekhawatiran tentang retakan transatlantik, pembicaraan ini telah membuka jalan menuju solusi yang lebih baik. Macron juga menegaskan pentingnya dukungan AS dalam pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta perdamaian tahun ini saat bertemu dengan para pemimpin Eropa di Kyiv.
Pada peringatan tiga tahun invasi Rusia ke Ukraina, Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat. Di tengah suasana tegang, kedua pemimpin membahas kemungkinan pengiriman pasukan penjaga perdamaian ke Ukraina. Macron menegaskan bahwa perdamaian harus didasarkan pada prinsip-prinsip keadilan dan bukan penyerahan. Dia juga menyatakan akan bekerja sama dengan Perdana Menteri Inggris Keir Starmer untuk mengajukan usulan pengiriman pasukan penjaga perdamaian jika terjadi kesepakatan. Selama konferensi pers bersama, Macron mengaku yakin bahwa ada jalan ke depan meskipun tantangan masih ada.
Dari sudut pandang seorang jurnalis, pernyataan Macron sangat penting karena menggarisbawahi bahwa perdamaian harus dibangun atas dasar saling menghormati dan keadilan. Ini menunjukkan komitmen kuat dari pemimpin dunia untuk melindungi kedaulatan negara-negara yang lemah dan memastikan bahwa perdamaian tidak menjadi alasan untuk menyerah pada agresor. Langkah-langkah konkret seperti pengiriman pasukan penjaga perdamaian dapat membantu menjaga stabilitas dan mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.