Berita
Fiji Membuka Kedutaan Besar di Yerusalem: Langkah Strategis dan Reaksi Internasional
2025-02-21

Pada 18 Februari 2025, Perdana Menteri sekaligus Menteri Luar Negeri Fiji, Sitiveni Rabuka, mengumumkan rencana pembukaan Kedutaan Besar di Yerusalem. Keputusan ini menjadikan Fiji negara ketujuh yang melakukan langkah serupa setelah Amerika Serikat, Guatemala, Honduras, Kosovo, Papua Nugini, dan Paraguay. Pengumuman ini disampaikan usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, di Konferensi Keamanan Munich. Faktor-faktor strategis dan reaksi internasional menjadi fokus utama dari kebijakan ini.

Alasan Strategis dan Motivasi di Balik Pembukaan Kedutaan

Berbagai pertimbangan mendasari keputusan penting ini. Pertama, hubungan historis dan religius antara kedua negara memainkan peran signifikan. Sebagian besar penduduk Fiji beragama Kristen dan menganggap Israel sebagai mitra spiritual serta politik yang penting. Selanjutnya, dukungan diplomatik dan teknis dari Israel telah lama dirasakan oleh pemerintah Fiji, membentuk dasar kerja sama yang kuat. Alasan lain termasuk aliansi dengan negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat, yang mempengaruhi kebijakan luar negeri Fiji.

Kedutaan baru ini diharapkan dapat memperkuat hubungan bilateral dalam berbagai aspek. Kerja sama ekonomi, pertahanan, dan teknologi antara Fiji dan Israel diperkirakan akan mengalami peningkatan substansial. Dengan demikian, langkah ini bukan hanya menunjukkan komitmen politik tetapi juga mendukung tujuan-tujuan strategis jangka panjang Fiji. Hubungan yang lebih erat dengan Israel dapat membuka peluang baru bagi pengembangan bilateral yang lebih luas dan mendalam.

Tanggapan Internasional terhadap Langkah Fiji

Reaksi internasional terhadap pengumuman ini bervariasi. Salah satu respons yang paling mencolok datang dari Israel. Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Sa’ar, menyambut baik keputusan ini dan menilainya sebagai "keputusan bersejarah" yang mempererat hubungan bilateral antara kedua negara. Pernyataan tersebut mencerminkan apresiasi Israel atas langkah yang diambil oleh Fiji, yang dianggap sebagai tanda solidaritas dan dukungan.

Selain itu, langkah ini juga mencerminkan posisi Fiji yang selaras dengan kebijakan luar negeri beberapa negara Barat. Meskipun beberapa negara mungkin memiliki pandangan berbeda, dukungan dari Israel menunjukkan bahwa keputusan ini dipandang positif oleh mitra-mitra strategis Fiji. Dengan demikian, pembukaan Kedutaan Besar di Yerusalem tidak hanya memperkuat hubungan dengan Israel tetapi juga mengonfirmasi posisi Fiji dalam konteks geopolitik global. Langkah ini diharapkan akan membawa manfaat diplomatis dan strategis bagi kedua belah pihak.

More Stories
see more