Pada hari Jumat, 21 Februari 2025, beberapa tokoh penting Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berkumpul di kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang terletak di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat. Kunjungan ini berlangsung setelah Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, ditahan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada hari sebelumnya. Para pejabat partai ini tampaknya membahas strategi dan langkah-langkah selanjutnya dalam situasi yang menegangkan ini.

Ronny Talapessy, kuasa hukum Hasto, juga hadir di rumah Megawati. Dia mengenakan kemeja batik merah dan tidak memberikan komentar kepada wartawan yang memanggilnya. Sebelumnya, beberapa anggota elite PDIP lainnya telah berkunjung ke sana untuk mendiskusikan situasi yang sedang berlangsung. Mereka datang dengan tujuan untuk menyampaikan dukungan dan merencanakan tindakan lanjutan.

Salah satu tokoh yang tiba adalah Ahmad Basarah, Ketua Dewan Pembina PDIP, sekitar pukul 10.55 WIB. Basarah turun dari mobil Toyota Land Cruiser hitam dan langsung masuk ke dalam rumah. Tak lama kemudian, Gubernur Jakarta Pramono Anung keluar dari rumah tersebut sekitar pukul 11.07 WIB. Pramono meninggalkan tempat tersebut tanpa memberikan pernyataan apa pun kepada media.

Berbagai spekulasi muncul tentang topik pembicaraan antara Megawati dan para pejabat partai tersebut. Meskipun detail spesifik dari pertemuan itu belum diketahui, kunjungan mereka menunjukkan solidaritas dan koordinasi internal PDIP dalam menghadapi tantangan hukum yang dihadapi oleh salah satu tokoh utamanya. Langkah-langkah ini mencerminkan upaya partai untuk tetap kokoh dan bergerak maju di tengah-tengah situasi yang sulit.