Berita
Kawasan Asia-Pasifik Bukan Papan Catur Geopolitik: Respons China terhadap Rencana AS Jual Jet Tempur ke India
2025-02-16

Pemerintah China menegaskan sikapnya mengenai rencana Amerika Serikat (AS) untuk menjual jet tempur siluman F-35 kepada India. Dalam pernyataan resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Guo Jiakun menyatakan bahwa kawasan Asia-Pasifik seharusnya menjadi pusat pembangunan damai, bukan arena geopolitik. Menyusul pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri India Narendra Modi di Washington, kedua negara tersebut merumuskan inisiatif baru yang bertujuan memperkuat kerja sama militer. Namun, respons dari Beijing menekankan pentingnya menjaga perdamaian regional dan menghindari konfrontasi blok.

Guo Jiakun menegaskan bahwa hubungan antarnegara harus didasarkan pada prinsip saling menguntungkan dan tidak boleh digunakan sebagai alat untuk memicu politik kelompok. Dia juga menyoroti bahwa pembentukan lingkaran eksklusif hanya akan membahayakan stabilitas global. "Asia-Pasifik adalah pusat pembangunan damai, bukan papan catur untuk manuver geopolitik," kata Guo dalam sebuah konferensi pers di Beijing. Menurutnya, langkah-langkah yang berpotensi memecah-belah hanya akan merugikan perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.

Selain itu, Guo menegaskan bahwa kerja sama militer harus dilakukan dengan cara yang mendukung tujuan-tujuan perdamaian dan pengembangan ekonomi. Dia mengkritik upaya-upaya yang dapat memicu ketegangan antar negara dan menekankan pentingnya dialog serta kerja sama yang inklusif. "Membentuk aliansi eksklusif dan terlibat dalam politik kelompok tidak akan mendatangkan keamanan," tambahnya.

Perkembangan ini muncul di tengah meningkatnya rivalitas antara AS dan China di kawasan Asia-Pasifik. Inisiatif US-India COMPACT yang dirilis setelah pertemuan Trump-Modi mencakup peningkatan kerja sama militer di berbagai bidang seperti udara, darat, laut, luar angkasa, dan siber. Ini juga melibatkan peningkatan logistik dan pembagian intelijen untuk mendukung operasi kemanusiaan dan bantuan bencana bersama.

Berbagai pihak menilai bahwa pernyataan China merupakan respons terhadap tindakan AS yang semakin agresif dalam memperkuat posisi strategisnya di kawasan Indo-Pasifik. Dengan adanya Quad, aliansi keamanan yang melibatkan AS, India, Jepang, dan Australia, Beijing semakin khawatir tentang potensi eskalasi ketegangan regional. Meskipun demikian, Guo menegaskan bahwa pendekatan inklusif dan dialog tetap menjadi kunci untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan tersebut.

More Stories
see more