Dalam sebuah pertemuan penting di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Ketua DPR RI Puan Maharani berdiskusi dengan Pangeran Abu Dhabi, Khaled bin Mohamed Bin Zayed. Pertemuan ini difokuskan pada isu-isu global seperti perlindungan perempuan dan anak-anak serta perdamaian dunia. Dampingi oleh ibundanya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri, Puan menyampaikan sejumlah gagasan yang menekankan pentingnya peran perempuan dalam masyarakat internasional.
Berkenaan dengan dampak konflik terhadap kelompok rentan, Puan memaparkan pentingnya melindungi perempuan dan anak-anak dari ancaman perang dan ketidakstabilan sosial. Ia menggarisbawahi bahwa korban paling banyak dalam situasi konflik adalah mereka yang paling lemah, termasuk perempuan dan anak-anak. Oleh karena itu, langkah-langkah nyata diperlukan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan kelompok tersebut.
Ketua DPP PDIP Bidang Luar Negeri, Ahmad Basarah, merinci bahwa Puan menyoroti bagaimana konflik-konflik antar negara atau bahkan perang saudara dapat membahayakan perempuan dan anak-anak. Menurutnya, Puan juga menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi semua orang, terutama kelompok yang rentan. Puan meyakini bahwa dengan dukungan dari pemimpin dunia seperti Pangeran Khaled, upaya perlindungan ini akan mendapat momentum yang lebih kuat.
Puan juga mengajak tokoh-tokoh berpengaruh di UEA untuk bersama-sama menggalakkan pesan perdamaian dunia. Dia percaya bahwa suara kuat dari pemimpin-pemimpin dunia akan memiliki dampak signifikan terhadap kemajuan peradaban global. Selain itu, Puan menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk di lembaga-lembaga internasional.
Dalam diskusi tersebut, Puan menjelaskan bahwa keberadaan perempuan dalam posisi strategis di lembaga-lembaga kenegaraan dapat memberikan perspektif baru dan solusi inovatif. Dia berpendapat bahwa perempuan memiliki peran vital dalam membangun perdamaian dan stabilitas. Puan juga mengajak Pangeran Khaled untuk bekerja sama dalam menyuarakan hak-hak perempuan dan anak-anak di tingkat global. Turut hadir dalam pertemuan tersebut adalah putra tertua Megawati, Mohamad Rizki Pratama, serta beberapa pejabat penting dari kedua belah pihak.