Berita
Ra Tanca: Satu-satunya Penyintas Pemberontakan di Majapahit
2025-02-16

Pada masa Kerajaan Majapahit, sosok Ra Tanca menjadi satu-satunya yang bertahan dari pasukan Dharmaputra setelah pemberontakan besar. Peristiwa ini terjadi pada era Raja Jayanegara, ketika kerajaan mengalami krisis berat akibat berbagai gerakan pemberontakan. Gajah Mada berhasil menumpas kelompok pemberontak yang dipimpin oleh Ra Kuti, namun Ra Tanca mampu selamat dari peristiwa tersebut. Situasi politik yang tidak stabil membuat Jayanegara harus menghadapi ancaman sejak usia muda, termasuk dari mantan Mahapatih Nambi dan beberapa kelompok pemberontak lainnya. Meski demikian, catatan sejarah mencatat bahwa Jayanegara dikenal sebagai raja yang lemah dan sewenang-wenang.

Sejarah mencatat bahwa Kerajaan Majapahit mengalami periode sulit saat Jayanegara memerintah. Sejak naik takhta di usia 19 tahun, sang raja harus berhadapan dengan serangkaian pemberontakan. Beberapa tokoh seperti Empu Nambi dan kelompoknya, serta berbagai kelompok pemberontak lainnya, menjadi ancaman serius bagi kekuasaannya. Jayanegara sendiri membentuk pasukan khusus bernama Dharmaputra untuk mengamankan posisinya. Namun, ironisnya, pasukan inilah yang kemudian berbalik melawan dirinya. Puncaknya adalah ketika Ra Kuti memimpin kudeta yang hampir merenggut nyawa Jayanegara. Dalam situasi genting itu, sang raja terpaksa melarikan diri ke Bedander, didampingi oleh 15 Bhayangkara di bawah komando Gajah Mada.

Sementara itu, Gajah Mada diam-diam kembali ke ibu kota untuk menyusun strategi penumpasan pemberontak. Akhirnya, ia berhasil merebut kembali tahta untuk Jayanegara dengan menghabisi semua pemberontak—kecuali Ra Tanca. Sosok Ra Tanca sendiri menjadi simbol ketahanan dalam kisah ini, karena ia merupakan satu-satunya anggota Dharmaputra yang masih hidup setelah peristiwa tersebut. Peristiwa ini juga mencerminkan dinamika politik yang rumit di Majapahit, di mana loyalitas dan kekuasaan sering kali bergeser dengan cepat.

Berakhirnya pemberontakan ini membuka lembar baru dalam sejarah Majapahit. Meskipun Jayanegara berhasil mempertahankan tahtanya, citra kerajaan tetap tercoreng oleh aksi-aksi sewenang-wenangnya. Peristiwa ini juga menunjukkan bagaimana pentingnya strategi dan pemimpin yang bijaksana dalam menghadapi krisis. Selain itu, nasib Ra Tanca yang bertahan menjadi bukti bahwa dalam situasi paling sulit pun, ada individu yang dapat menemukan jalan keluar.

More Stories
see more