Berita
Ketahanan Pangan Indonesia di Tengah Krisis Regional
2025-02-21

Pada masa krisis pangan yang melanda beberapa negara tetangga, termasuk Jepang, Malaysia, dan Filipina, Indonesia menunjukkan ketahanannya dalam mengelola stok beras. Jepang bahkan melepaskan sebagian besar cadangan daruratnya untuk mengatasi lonjakan harga beras. Namun, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa Indonesia masih berada dalam kondisi aman. Meski demikian, ia menekankan perlunya percepatan swasembada beras dan pemantapan cadangan nasional sebagai langkah antisipatif.

Mengantisipasi Ancaman dengan Ketahanan Internal

Di tengah situasi global yang tidak pasti, Indonesia perlu memperkuat ketahanan pangan internalnya. Dalam konteks ini, Menteri Pertanian menekankan pentingnya mempercepat swasembada beras serta memperkuat cadangan pangan nasional. Kejadian krisis pangan di negara tetangga menjadi pelajaran berharga bagi Indonesia untuk lebih waspada dan bertindak proaktif.

Kenaikan harga beras di Jepang mencapai 82% dalam setahun, akibat gelombang panas ekstrem yang merusak produksi dan mengganggu distribusi. Kondisi serupa dapat terjadi di mana saja jika negara tidak memiliki cadangan pangan yang memadai. Negara-negara yang bergantung pada impor beras seperti Filipina dan Malaysia sangat rentan ketika pasokan global terganggu. Ini menjadi pelajaran berharga bahwa ketergantungan pada impor bukanlah solusi jangka panjang. Oleh karena itu, Indonesia harus fokus pada penguatan produksi dalam negeri.

Penguatan Produksi dan Distribusi Nasional

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras, pemerintah Indonesia telah melakukan penyerapan massal sebanyak 3 juta ton beras dari petani. Langkah ini tidak hanya memastikan petani mendapatkan harga yang layak, tetapi juga memperkuat stok nasional guna menghadapi ketidakpastian global. Saat ini, Indonesia berada dalam kondisi pangan yang kuat, namun tetap perlu waspada.

Sinergi antara kementerian dan pemerintah daerah ditekankan agar distribusi beras berjalan lancar dan minim kebocoran. Selain itu, masyarakat didorong untuk mendukung program pembukaan lahan sawah baru serta peningkatan produktivitas melalui teknologi pertanian modern. Dengan pendekatan holistik ini, Indonesia dapat memperkuat ketahanan pangan dan menghindari dampak negatif dari krisis regional.

More Stories
see more