Berita
Klaim Trump: Ancaman Tarif Tinggi Membuat Blok Ekonomi BRICS Berantakan
2025-02-21

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah membuat pernyataan kontroversial yang mengejutkan dunia. Dalam sebuah pengumuman baru-baru ini, Trump menyatakan bahwa ancamannya untuk menerapkan tarif 150% terhadap negara-negara anggota BRICS telah mengakibatkan pembubaran blok ekonomi tersebut. Menurut klaimnya, ancaman ini berfungsi sebagai langkah tegas untuk melindungi dominasi dolar AS dan menghentikan upaya-upaya yang dianggap merusak kestabilan mata uang AS. Trump juga menekankan bahwa pendahulunya, Joe Biden, tidak cukup agresif dalam menangani isu ini.

Pernyataan Trump ini muncul setelah serangkaian tuduhan sebelumnya yang menyebutkan bahwa BRICS, yang mencakup negara-negara berkembang seperti Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan, berusaha untuk mengurangi ketergantungan pada mata uang Barat. Sejak pemilihan ulang Trump pada November tahun lalu, dia telah secara konsisten memperingatkan tentang potensi ancaman yang disebabkan oleh rencana BRICS untuk menciptakan mata uang bersama. Trump berpendapat bahwa hal ini akan mengancam posisi dolar AS sebagai mata uang utama dalam perdagangan global.

Trump menjelaskan bahwa pemerintahannya segera bertindak ketika ia mendengar tentang rencana BRICS untuk menciptakan mata uang alternatif. Dia menegaskan bahwa setiap upaya untuk menggoyahkan kekuatan dolar AS akan ditanggapi dengan peningkatan tarif hingga 150%. "Ketika saya masuk, saya langsung memberikan pesan tegas kepada negara-negara BRICS," kata Trump. "Setiap usaha untuk mengganggu stabilitas dolar akan dipertimbangkan sebagai tindakan yang tidak dapat diterima."

Dalam beberapa tahun terakhir, BRICS telah fokus pada penggunaan mata uang nasional mereka sendiri untuk memfasilitasi perdagangan bilateral. Langkah ini bertujuan untuk melindungi kepentingan ekonomi mereka dan mengurangi ketergantungan pada mata uang Barat. Namun, Trump percaya bahwa ancamannya telah berhasil membubarkan koalisi ini. Dia mengklaim bahwa sejak ancaman tersebut, tidak ada lagi kabar dari negara-negara BRICS tentang rencana mereka untuk menciptakan mata uang baru.

Ancaman tarif 150% ini tampaknya telah mengubah dinamika hubungan antara AS dan negara-negara BRICS. Meskipun spekulasi tentang mata uang BRICS masih berlanjut, sebagian besar anggota blok ini membantah adanya diskusi resmi tentang topik tersebut. Namun, Trump tetap yakin bahwa tindakan tegasnya telah menghentikan upaya-upaya yang dianggap merugikan bagi kepentingan ekonomi AS. Pernyataannya ini menunjukkan sikap keras pemerintahannya dalam melindungi posisi dolar AS sebagai mata uang dominan dalam perdagangan global.

More Stories
see more