Pertemuan antara Partai Perindo dan dua organisasi kesehatan, Asosiasi Pekerja Kesehatan Seluruh Indonesia (APKSI) serta Forum Komunikasi Honorer Nakes dan Non Nakes (FKHN), menandai langkah nyata dalam mendukung tenaga kesehatan. Acara ini berlangsung di Jakarta Pusat pada awal bulan Februari 2025. Dalam kesempatan tersebut, Partai Perindo menyuarakan pentingnya memperhatikan kesejahteraan tenaga kesehatan sebagai garda terdepan pelayanan masyarakat.

Detail Pertemuan dan Isu yang Diangkat

Dalam suasana hangat di Kantor DPP Partai Perindo, Wakil Ketua Umum DPP Partai Perindo, Angkie Yudistia, didampingi oleh Sri Gusni Febriasari, bertemu dengan perwakilan APKSI dan FKHN. Pertemuan ini menjadi bukti nyata komitmen Partai Perindo untuk mendukung peningkatan kualitas layanan kesehatan melalui peningkatan sumber daya manusia (SDM) kesehatan.

Sri Gusni Febriasari menekankan bahwa program-program pemerintah tidak akan efektif tanpa dukungan penuh kepada tenaga kesehatan. Ia mengajak agar setiap program prioritas kesehatan pemerintah diselaraskan dengan upaya meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan para pekerja kesehatan. Hal ini sangat penting untuk memastikan layanan kesehatan dapat dilakukan secara maksimal, sambil tetap menjaga kesejahteraan para tenaga kesehatan yang telah berjuang keras selama pandemi.

Presiden APKSI, Sepri Latifan, mengungkapkan keprihatinan atas kurangnya perhatian terhadap isu SDM kesehatan. Data menunjukkan bahwa di fasilitas layanan kesehatan pemerintah di Jakarta, sekitar 75% tenaga kesehatan adalah non-ASN dengan status dan kesejahteraan yang belum jelas. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran tentang dampak potensial dari kebijakan efisiensi anggaran nasional yang dapat merusak stabilitas SDM kesehatan.

FKHN juga menyoroti pentingnya perlindungan tenaga kesehatan, mengingat peran mereka yang sangat vital selama beberapa tahun terakhir dalam menyelamatkan nyawa banyak orang. Mereka meminta bantuan Partai Perindo untuk memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak berdampak negatif pada pemotongan jumlah tenaga kesehatan.

Dengan demikian, pertemuan ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara partai politik dan organisasi kesehatan untuk menciptakan kebijakan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi tenaga kesehatan.

Sebagai seorang jurnalis, saya melihat bahwa pertemuan ini menunjukkan betapa pentingnya peran partai politik dalam mendukung dan melindungi tenaga kesehatan. Upaya ini tidak hanya membantu memperbaiki kualitas layanan kesehatan, tetapi juga memberikan penghargaan kepada para pahlawan kesehatan yang telah bekerja tanpa henti untuk masyarakat. Langkah-langkah konkret seperti ini akan mendorong peningkatan kesejahteraan dan motivasi tenaga kesehatan, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada kualitas hidup masyarakat luas.