Dalam sebuah perkembangan yang menarik, perdebatan mengenai royalti lagu "Nuansa Bening" kembali menjadi sorotan publik. Keenan Nasution menolak tawaran pembayaran sebesar Rp50 juta dari Vidi Aldiano. Respons ini memicu Vidi untuk memperkenalkan gerakan VISI melalui akun media sosialnya. Gerakan ini bertujuan untuk mendorong kesejahteraan musisi di Indonesia dan menyoroti isu-isu terkait hak-hak mereka dalam industri musik. Meski belum memberikan komentar spesifik tentang royalti lagu tersebut, Vidi tetap fokus pada pemulihan kesehatannya setelah berjuang melawan penyakit.

Perdebatan Royalti Menyala Kembali dan Lahirnya VISI

Pada suatu hari di ibukota negara, Keenan Nasution membuat keputusan kontroversial dengan menolak pembayaran royalti senilai Rp50 juta yang ditawarkan oleh Vidi Aldiano. Peristiwa ini kemudian menciptakan gema di dunia musik Tanah Air. Vidi merespons dengan cara unik, yaitu melalui pengunggahan logo VISI—singkatan dari Vibrasi Suara Indonesia—di platform Instagram-nya. Logo ini dirancang dengan simbol bintang di atas teks besar, mencerminkan tujuan mulia gerakan ini: menyatukan, memberdayakan, dan memperjuangkan hak-hak para pelaku musik di negeri ini.

Berbagai artis ternama seperti Ariel NOAH, Duta Sheila On 7, Armand Maulana, dan lain-lain turut mendukung inisiatif ini dengan mengunggah logo serupa. Mereka bersatu padu untuk memperjuangkan reformasi sistem royalti musik yang lebih adil dan transparan. Melalui gerakan ini, mereka berharap dapat membawa perubahan positif bagi seluruh ekosistem musik Indonesia, termasuk pencipta lagu, penyanyi, arranger, serta session player.

VISI tidak hanya menyoroti pentingnya penghargaan finansial kepada para musisi, tetapi juga menekankan bahwa musik merupakan bentuk ekspresi jiwa dan mata pencaharian bagi banyak orang. Di balik gemerlap panggung, masih ada tantangan besar yang harus dihadapi oleh industri musik, terutama dalam hal manajemen royalti yang adil dan akuntabel.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini menunjukkan betapa pentingnya dialog antara semua pihak yang terlibat dalam industri musik. Gerakan VISI bukan hanya sekadar respons terhadap konflik royalti, tetapi juga langkah maju menuju transformasi sistem yang lebih baik. Ini mengingatkan kita akan pentingnya kolaborasi dan empati dalam menciptakan lingkungan kerja yang adil dan produktif bagi semua pelaku industri musik.