Banyak negara yang memiliki populasi besar berhasil mengelola pemerintahannya dengan struktur yang ramping dan efektif. Meskipun kebijakan tiap negara berbeda, beberapa di antaranya telah menunjukkan bahwa kuantitas pejabat tidak selalu menjadi faktor utama dalam mencapai tujuan pemerintahan.

Amerika Serikat, sebagai salah satu negara adidaya, merupakan contoh yang patut dipertimbangkan. Dengan penduduk diperkirakan mencapai 341 juta jiwa pada tahun 2024, Amerika Serikat berada di urutan ketiga sebagai negara dengan populasi terbanyak di dunia. Meski demikian, Negeri Paman Sam ini hanya memiliki 15 departemen eksekutif federal yang bertanggung jawab atas berbagai sektor penting seperti pertanian, perdagangan, pertahanan, pendidikan, energi, kesehatan, keamanan dalam negeri, perumahan, pembangunan perkotaan, tenaga kerja, luar negeri, transportasi, keuangan, urusan veteran, dan kehakiman.

Setiap departemen dipimpin oleh seorang menteri, dengan pengecualian Departemen Kehakiman yang dipimpin oleh Jaksa Agung. Selain itu, ada juga beberapa pejabat setingkat menteri yang memimpin lembaga lain dan menjadi bagian dari Kabinet Presiden. Hal ini menunjukkan bahwa efisiensi dalam struktur pemerintahan dapat dicapai tanpa harus menambah jumlah departemen atau lembaga yang berlebihan.

Dengan struktur pemerintahan yang ramping namun efektif, negara-negara tersebut membuktikan bahwa kualitas dan koordinasi antardepartemen lebih penting daripada sekadar menambah jumlah pejabat. Ini menjadi pelajaran berharga bagi negara lain untuk fokus pada optimalisasi sumber daya dan peningkatan kinerja pemerintahan demi kesejahteraan rakyatnya.