Ziarah kubur merupakan aktivitas yang akrab di kalangan umat Islam, terutama menjelang bulan Ramadan. Meski telah dikenal luas, masih banyak pertanyaan mengenai hukum dan tata cara yang tepat dalam melaksanakannya. Ustaz Adi Hidayat memberikan penjelasan mendalam tentang ziarah kubur, termasuk bagaimana melakukan ziarah dengan benar dan tujuan spiritualnya. Artikel ini membahas pandangan beliau mengenai ziarah kubur, termasuk membersihkan makam menjelang Ramadan dan manfaat dari aktivitas ini.
Awalnya, ziarah kubur sempat dilarang karena adanya kebiasaan masyarakat jahiliah yang berlebihan dalam meratap dan menunjukkan penghormatan secara tidak tepat kepada orang yang meninggal. Kebiasaan ini menciptakan pemahaman yang salah dan bertentangan dengan ajaran Islam. Namun, seiring perkembangan agama dan pemahaman tentang tauhid, Nabi Muhammad SAW akhirnya memperbolehkan umatnya untuk melakukan ziarah kubur dengan tujuan mengingatkan diri akan kematian dan mendoakan orang yang telah meninggal.
Berdasarkan hadis, ziarah kubur menjadi amalan yang dianjurkan karena dapat menguatkan iman dan mengingatkan kita akan kehidupan setelah mati. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ziarah kubur harus dilakukan dengan niat yang benar, yaitu untuk mendoakan dan mengingatkan diri sendiri akan kematian. Ziarah juga dapat dilakukan pada siapa saja, baik itu untuk mendoakan orang tua, saudara, teman, maupun para ulama atau wali Allah. Di tempat-tempat seperti makam Rasulullah SAW, makam para sahabat, atau makam tokoh Islam lainnya, umat Islam dianjurkan untuk berziarah dengan niat untuk mendoakan dan menghormati perjuangan mereka dalam menyebarkan agama Islam.
Menjelang bulan Ramadan, banyak umat Islam yang memanfaatkan waktu untuk berziarah ke makam keluarga dan orang-orang terdekat. Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah dan ampunan, sehingga berziarah pada bulan ini bisa menjadi cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan untuk diri sendiri serta keluarga yang telah meninggal. Ustaz Adi Hidayat menyarankan agar umat Islam memanfaatkan bulan Ramadan untuk lebih banyak mendoakan orang tua dan keluarga yang telah wafat.
Berdoa saat ziarah kubur sangat penting. Salah satu doa yang dianjurkan adalah "Assalamu’alaikum, ahl al-diya' min al-mukminin wal-mukminat, wa al-muslimin wal-muslimat, wa inna insha’Allah bikum laahiqoon. As’alullaha lana wa lakum al-‘afiyah." Doa ini bermakna semoga keselamatan tercurah kepada penghuni kubur, dan memohon keselamatan bagi kita semua. Selain berdoa, menjaga kebersihan makam juga ditekankan sebagai bentuk bakti kepada orang tua dan keluarga yang telah tiada. Meskipun bukan kewajiban agama, membersihkan makam adalah tindakan yang baik dan menghormati tempat peristirahatan terakhir orang yang kita cintai. Ziarah kubur, terutama menjelang Ramadan, adalah sarana efektif untuk mengingatkan diri akan akhirat dan memperbaiki amal ibadah.