Dalam keterangan resmi, pejabat komisi Nam Seok menegaskan kepada media bahwa pengguna yang telah mengunduh DeepSeek harus berhati-hati karena ada potensi informasi pribadi mereka bisa dikompromikan. Ini menjadi tindakan preventif yang penting dalam konteks privasi digital dan keamanan data.
Tindakan ini dilakukan setelah beberapa instansi pemerintah Korea Selatan membatasi akses internal terhadap layanan AI, termasuk DeepSeek, karena adanya kekhawatiran tentang metode pengelolaan datanya. Langkah-langkah ini mencerminkan upaya serius pemerintah untuk melindungi warganya dari potensi ancaman yang mungkin timbul dari penggunaan teknologi AI.
Komisi Perlindungan Informasi Pribadi telah mengirimkan permintaan klarifikasi formal kepada DeepSeek bulan lalu, meminta penjelasan terperinci tentang metode pengumpulan dan pengelolaan data perusahaan. Ini merupakan langkah awal yang penting untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas.
Berikutnya, perusahaan mengambil inisiatif dengan menunjuk perwakilan hukum di Korea Selatan dan mengakui adanya kekurangan dalam kepatuhan terhadap undang-undang perlindungan data setempat. DeepSeek juga menyatakan kesediaannya untuk bekerja sama sepenuhnya dengan komisi dalam melakukan penilaian dan perbaikan yang diperlukan.
Selama periode penangguhan, komisi berencana melakukan evaluasi mendalam terhadap praktik pengelolaan data DeepSeek untuk memastikan kepatuhan penuh terhadap regulasi yang berlaku. Evaluasi ini akan mencakup aspek-aspek seperti metode pengumpulan data, penyimpanan, dan penggunaan informasi oleh perusahaan.
Di samping itu, komisi juga berkomitmen untuk mengusulkan amandemen hukum guna memperkuat regulasi atas perusahaan-perusahaan yang berbasis di luar negeri dalam kasus serupa. Tujuannya adalah untuk menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan perlindungan hak-hak konsumen serta privasi pengguna.