Kongres ke-18 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) menandai era baru dengan penunjukan Arifatul Choiri Fauzi sebagai pemimpin organisasi ini untuk periode 2025-2030. Peristiwa yang berlangsung di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, telah menetapkan arah baru bagi organisasi wanita terkemuka ini. Proses kongres ini juga memperkuat struktur kepemimpinan dengan mengangkat Khofifah Indar Parawansa sebagai Ketua Umum Dewan Pembina.

Arifatul Choiri Fauzi, lahir di Madura pada tahun 1969, memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman yang luas. Dia menempuh pendidikan dasar dan menengah di Jakarta sebelum melanjutkan studinya di Fakultas Dakwah IAIN Yogyakarta. Setelah itu, ia meraih gelar S1 di bidang Komunikasi dari Universitas Indonesia dengan beasiswa Ford Foundation. Selain itu, Arifatul memiliki jejak karier yang mengesankan dalam berbagai bidang, termasuk organisasi kepemudaan, gerakan sosial, industri kreatif, dan dunia politik. Dalam perjalanannya, ia telah menjadi bagian penting dari berbagai inisiatif pemberdayaan masyarakat, termasuk program desa bersama Kementerian Desa RI.

Penunjukan Arifatul Choiri Fauzi membawa harapan baru bagi generasi mendatang. Dengan pengalamannya yang luas dan dedikasi terhadap pemberdayaan, dia dipersiapkan untuk membawa Muslimat NU ke tahap yang lebih tinggi. Visi dan misinya mencerminkan komitmen kuat terhadap nilai-nilai keadilan dan kemajuan. Melalui kepemimpinannya, Muslimat NU akan terus berkontribusi secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya perempuan dan anak-anak, serta mempromosikan harmoni dan toleransi dalam masyarakat.