Dalam upaya menjaga keamanan dan mencegah eskalasi konflik, pihak kepolisian dan instansi terkait menekankan pentingnya pendekatan humanis dan profesional. Ini menjadi langkah strategis untuk memastikan bahwa setiap suara dapat didengar dengan aman dan tertib.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menyampaikan bahwa total 1.623 personel gabungan telah ditempatkan di berbagai titik strategis. Personel ini berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait lainnya. Tujuan utamanya adalah untuk memastikan situasi tetap terkendali dan semua peserta aksi dapat menyampaikan aspirasi mereka dengan aman.
Susatyo juga menegaskan bahwa personel yang terlibat tidak membawa senjata api. Pendekatan humanis dan profesional menjadi prioritas dalam setiap interaksi dengan massa aksi. Hal ini mencerminkan komitmen kuat pemerintah untuk mendukung hak warga negara dalam menyuarakan pendapat mereka tanpa merusak ketertiban umum.
Pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan sesuai dengan dinamika situasi di lapangan. Jika jumlah peserta aksi tidak banyak, arus lalu lintas akan tetap normal. Namun, jika massa aksi meningkat dan eskalasi menjadi potensial, maka akan dilakukan pengalihan arus lalu lintas menuju jalur alternatif. Langkah ini bertujuan untuk meminimalkan gangguan bagi pengguna jalan lainnya.
Susatyo menambahkan bahwa pengalihan ini bersifat fleksibel dan akan disesuaikan dengan perkembangan situasi. Tim pengamanan akan terus memantau kondisi lapangan untuk memastikan bahwa setiap langkah yang diambil efektif dan tepat sasaran.
Susatyo mengingatkan kepada seluruh peserta aksi untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa. Dia menekankan pentingnya menjaga suasana damai serta menghargai hak-hak pengguna jalan lainnya. Selain itu, peserta aksi diminta untuk tidak merusak fasilitas umum dan tetap mengedepankan sikap saling menghormati.
Pendekatan persuasif dan negosiasi menjadi kunci utama dalam menjaga ketertiban. Pengamanan yang humanis dan profesional ditujukan untuk memastikan bahwa setiap suara dapat didengar dengan aman dan tertib. Dengan demikian, aksi unjuk rasa dapat berlangsung dengan lancar dan tanpa insiden yang tidak diinginkan.