Dalam era digital, pemahaman dan penerapan kata baku menjadi semakin vital. Artikel ini menyoroti pentingnya menggunakan kosakata yang tepat sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan menerapkan penggunaan kata baku sejak dini, kita dapat membangun cinta dan rasa hormat terhadap bahasa Indonesia. Selain itu, kebiasaan ini akan sangat berguna bagi mereka yang berencana untuk menjadi penulis atau editor di masa depan.

Berlatih menulis dengan kata-kata yang benar tidak hanya meningkatkan kualitas pekerjaan akademik tetapi juga mempersiapkan diri untuk karier profesional. Sebagai bangsa yang telah mencapai prestasi besar dengan pengakuan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi UNESCO, kita harus bangga dan mengimplementasikan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa contoh kata yang sering salah digunakan beserta versi benarnya:

Penulisan yang tepat bukan hanya soal kebenaran gramatikal, tetapi juga refleksi dari dedikasi kita terhadap budaya dan warisan bahasa. Menggunakan kata-kata yang baku menunjukkan komitmen terhadap standar tinggi dalam komunikasi tertulis. Mari kita mulai dengan lima kata yang sering kali ditulis dengan salah dan mempraktikkan versi yang benar:

• Silakan (bukan "silahkan") - Kata kerja yang berarti sudilah kiranya.
• Antre (bukan "antri") - Kata kerja yang berarti berdiri berderet-deret memanjang menunggu giliran.

Dengan menerapkan pengetahuan ini, kita tidak hanya memperkaya kemampuan bahasa kita, tetapi juga mempromosikan kecintaan terhadap bahasa Indonesia yang kaya dan beragam. Setiap kata yang kita tulis dengan benar adalah langkah maju menuju generasi yang lebih cerdas dan berbudaya.