Pada pertengahan bulan Februari 2025, dunia hiburan Tanah Air kembali digemparkan dengan penangkapan seorang musisi senior. Fariz RM, yang dikenal luas oleh masyarakat, terjerat kasus penyalahgunaan narkotika untuk keempat kalinya. Penangkapan ini mengejutkan banyak pihak dan mengundang berbagai reaksi dari publik. Selama konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Fariz tampil dalam kondisi tertekan, mengenakan baju tahanan oranye dan tampak lesu. Dia mengaku bahwa tekanan popularitas telah mempengaruhi keputusannya, sehingga ia mencari pelarian dalam bentuk narkoba.

Detil Peristiwa Penangkapan Musisi Senior

Pada hari Selasa, 18 Februari 2025, petugas kepolisian melakukan operasi di wilayah Bandung, Jawa Barat. Operasi tersebut berhasil menangkap Fariz RM bersama barang bukti sabu seberat 0,89 gram dan ganja sebanyak 7,4 gram. Penangkapan ini bermula dari informasi yang diperoleh dari ADK, mantan sopir Fariz RM, yang ditangkap sehari sebelumnya di Kemayoran, Jakarta Pusat. ADK, berusia 46 tahun, diduga sebagai pemasok narkoba bagi musisi tersebut. Tim Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan kemudian melacak jejak hingga ke Bandung dan akhirnya berhasil mengamankan Fariz RM. Saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan pada Kamis (20/2/2025), Fariz RM mengaku merasa sangat menyesal atas perbuatannya. Dia menjelaskan bahwa beban popularitas menjadi faktor utama yang mendorongnya kembali menggunakan narkoba. Meskipun telah berusaha keras untuk menjauh dari barang haram tersebut, tekanan mental yang besar membuatnya tergelincir lagi.

Dari perspektif seorang jurnalis, kasus ini mengingatkan kita akan pentingnya dukungan psikologis dan lingkungan yang positif bagi tokoh publik. Popularitas seringkali membawa beban emosional yang berat, dan tanpa bantuan yang tepat, hal ini dapat menyebabkan individu mencari pelarian yang tidak sehat. Semoga kasus ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih memperhatikan kesejahteraan mental para artis dan selebriti.