Situasi hukum yang melibatkan Laura Meizani, putri Nikita Mirzani, semakin memanas. Kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution, berencana untuk melaporkan Laura ke polisi karena perbedaan keterangan yang disampaikan kepada penyidik. Awalnya, Razman memiliki niat baik untuk mengadopsi Laura, tetapi sikap Laura yang tidak konsisten membuat Razman merasa kecewa dan ragu. Ini menimbulkan pertanyaan tentang integritas informasi yang diberikan oleh Laura dalam kasus ini.
Razman Arif Nasution merasa sangat kecewa dengan perubahan sikap Laura. Dia menyatakan bahwa tim hukumnya telah bekerja keras untuk membela Vadel, tetapi ketidaksesuaian keterangan Laura membuat mereka meragukan kebenaran ceritanya. Laura sebelumnya mengaku hamil pada 9 Mei 2024, namun hal ini dianggap mencurigakan karena dia baru saja kembali dari Inggris. Situasi ini memperburuk hubungan antara Laura dan kuasa hukum Vadel.
Awalnya, Razman menganggap Laura sebagai bagian dari keluarganya dan bahkan berniat mengadopsinya secara resmi. Namun, setelah menerima klarifikasi Laura melalui kanal YouTube milik Nikita Mirzani, Razman merasa bahwa Laura telah memberikan informasi yang bertentangan. Dia menjelaskan bahwa Laura pernah menyatakan tidak pernah melakukan kontak fisik dengan Vadel, dan ada rekaman yang mendukung klaim tersebut. Hal ini memperkuat keyakinan Razman bahwa Laura telah memberikan keterangan yang tidak konsisten.
Berdasarkan temuan tim hukum, Razman berencana melaporkan Laura atas dugaan tindak pidana aborsi. Tim hukum menemukan bukti yang menunjukkan adanya potensi pelanggaran hukum dalam tindakan Laura. Situasi ini menambah kompleksitas kasus yang sudah rumit ini. Razman menegaskan bahwa langkah hukum ini akan menjadi bentuk pertanggungjawaban atas perbuatan Laura.
Vadel Badjideh awalnya dilaporkan oleh Nikita Mirzani atas dugaan persetubuhan terhadap anak di bawah umur dan pemaksaan aborsi. Saat ini, Vadel telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Metro Jakarta Selatan. Razman menekankan bahwa tim hukumnya telah menemukan bukti yang mengarah pada potensi pelanggaran hukum oleh Laura sendiri. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melaporkan balik Laura atas dugaan tindak pidana aborsi, yang dapat dikenakan sanksi hukum berat. Langkah ini menandai eskalasi konflik hukum yang melibatkan pihak-pihak yang terkait dalam kasus ini.