Persepakbolaan Indonesia mengalami perubahan penting dengan pengumuman resmi dari PSSI mengenai pembebasan posisi Indra Sjafri sebagai pelatih kepala Timnas U-20. Keputusan ini diambil setelah evaluasi mendalam oleh federasi, seiring dengan kegagalan tim dalam mencapai target yang ditetapkan. Meski demikian, kontribusi signifikan Indra Sjafri selama memimpin Garuda Muda tidak disangkal. Organisasi sepak bola nasional menegaskan bahwa pencarian pengganti akan segera dimulai untuk melanjutkan program pembinaan para pemain muda.
Kabar resmi ini datang setelah pertemuan eksekutif PSSI yang membahas performa tim pada ajang internasional terakhir. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyampaikan rasa terima kasih kepada Indra Sjafri atas dedikasi dan prestasi yang diraih selama memimpin tim. Di bawah arahannya, Timnas U-20 berhasil meraih gelar juara AFF U-19 2024 dan lolos ke Piala Asia U-20 2024. Namun, eliminasi dini pada fase grup Piala Asia U-20 2025 di Shenzen, Tiongkok, menjadi titik balik yang menentukan nasib sang pelatih.
Erick Thohir menjelaskan bahwa proses evaluasi dilakukan secara profesional dan transparan. Ia menekankan bahwa keputusan ini bukanlah akhir dari hubungan antara Indra Sjafri dan dunia sepak bola Tanah Air. "Coach Indra tetap menjadi bagian penting dari perkembangan sepak bola Indonesia," ujar Erick. Federasi juga berkomitmen untuk memastikan bahwa program pembinaan talenta muda tetap berjalan tanpa hambatan, guna mempersiapkan generasi berikutnya sebagai andalan Timnas senior di masa depan.
Berita ini menandai awal babak baru dalam upaya PSSI untuk memperkuat struktur tim nasional. Federasi telah memulai langkah-langkah awal dalam mencari pengganti yang tepat untuk melanjutkan misi peningkatan kualitas pemain muda. Meskipun Indra Sjafri tidak lagi memegang jabatan sebagai pelatih kepala, warisan dan kontribusinya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi banyak pihak dalam dunia sepak bola Indonesia.