Dua negara anggota NATO, Jerman dan Inggris, menunjukkan solidaritas mereka dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky setelah sang pemimpin AS, Donald Trump, menyebutnya sebagai diktator. Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkritik pernyataan Trump, menegaskan bahwa Zelensky adalah pemimpin yang sah terpilih oleh rakyat Ukraina. Masa jabatan Zelensky memang berakhir, namun undang-undang Ukraina tidak mewajibkan penyelenggaraan pemilu selama masa perang. Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock juga mengecam komentar Trump, menganggapnya tidak masuk akal dan menyoroti situasi kediktatoran di Rusia dan Belarusia.
Kanselir Jerman, Olaf Scholz, tampil tegas dalam membela legitimasi demokratis Presiden Zelensky. Menurut Scholz, penilaian Trump tentang Zelensky sebagai diktator sangatlah keliru dan berbahaya. Dia menekankan bahwa Zelensky merupakan kepala negara yang dipilih secara sah oleh rakyat Ukraina. Scholz menjelaskan bahwa hukum Ukraina tidak memungkinkan penyelenggaraan pemilu selama masa perang, yang menjelaskan mengapa pemilihan baru belum dilakukan.
Scholz melanjutkan dengan menggarisbawahi bahwa kondisi perang telah mempengaruhi proses politik di Ukraina. Dia menegaskan bahwa pemerintah Ukraina tetap berfungsi sesuai konstitusi dan hukum pemilu. Selain itu, Scholz mengecam upaya-upaya untuk meragukan legitimasi demokratis Zelensky, mengingat fakta bahwa pemilu yang layak tidak dapat diselenggarakan di tengah konflik. Scholz juga menyoroti pentingnya mendukung pemimpin yang sah di tengah situasi yang sulit ini.
Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock, juga memberikan respons keras terhadap pernyataan Trump. Menurut Baerbock, pandangan Trump tentang Zelensky sebagai diktator tidak sesuai dengan realitas dunia nyata. Dia menyarankan Trump untuk lebih banyak memperhatikan situasi global daripada hanya mengirim tweet sembarangan. Baerbock menekankan bahwa kediktatoran sebenarnya terjadi di negara-negara seperti Rusia dan Belarusia, bukan di Ukraina.
Baerbock menjelaskan bahwa rakyat Ukraina hidup dalam ancaman konstan karena invasi militer, sementara rakyat di Rusia dan Belarusia menghadapi represi pemerintah. Dia menyoroti bahwa Zelensky telah bekerja keras untuk mempertahankan integritas dan kebebasan Ukraina. Baerbock juga menegaskan bahwa dukungan internasional kepada Zelensky dan pemerintahannya sangat penting dalam menghadapi tantangan besar ini. Respons Baerbock mencerminkan sikap tegas Jerman dalam mendukung demokrasi dan hak asasi manusia di Ukraina.