Kementerian Lalu Lintas Indonesia merencanakan inisiatif baru untuk mengelola arus pemudik dan balik pada tahun 2025. Program ini, yang dikenal sebagai Operasi Ketupat 2025, akan menerapkan sistem satu arah nasional untuk memastikan kelancaran lalu lintas selama periode liburan. Inisiatif ini diumumkan oleh Inspektur Jenderal Agus Suryonugroho, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, dalam kunjungannya ke Smart City Yogyakarta. Rencana ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan keselamatan jalan raya di seluruh Indonesia, terutama di jalur tol dan arteri utama.

Dalam upayanya untuk mempersiapkan Operasi Keselamatan yang berlangsung selama 14 hari, pihak berwenang telah menentukan beberapa titik kritis di mana lalu lintas dapat menjadi padat. Salah satu solusi yang dipertimbangkan adalah implementasi pola satu arah dari kilometer 77 hingga 414. Ini termasuk penanganan bottleneck di jalan tol, di mana lajur tiga berubah menjadi dua. Inspektur Jenderal Agus menjelaskan bahwa langkah-langkah seperti contraflow akan diterapkan ketika volume lalu lintas mencapai puncaknya.

Berbagai persiapan juga dilakukan untuk memastikan manajemen lalu lintas yang lebih komprehensif. Jalur tol dan arteri nasional di Pulau Jawa serta Sumatera, dari Lampung hingga Medan, akan dikelola dengan lebih hati-hati. Selain itu, fokus juga akan diberikan pada sektor transportasi lainnya seperti pelabuhan dan bandara. Penyelenggaraan yang baik dari pengelolaan penumpang di sektor-sektor tersebut bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.

Pihak berwenang berharap bahwa dengan implementasi strategi one way nasional ini, arus lalu lintas selama Operasi Ketupat 2025 dapat berjalan dengan lancar dan aman. Langkah-langkah ini ditujukan untuk meminimalkan kemacetan dan meningkatkan pengalaman perjalanan bagi para pemudik. Dengan persiapan yang matang, diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan mereka dengan lebih nyaman dan tenang.