Pernyataan kontroversial dari seorang pejabat senior Israel mengejutkan masyarakat internasional. Nissim Vaturi, wakil ketua Parlemen Israel, membuat seruan yang mendesak tindakan drastis terhadap penduduk dewasa Palestina di Gaza. Dalam sebuah wawancara dengan radio Kol BaRama, Vaturi mengeluarkan pernyataan yang penuh dengan retorika agresif dan diskriminatif, mencerminkan sikap yang sangat kontroversial.
Pada bulan Februari 2025, dalam suasana politik yang tegang antara Israel dan Palestina, Nissim Vaturi, wakil ketua Parlemen Israel, membeberkan pandangan ekstremnya dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio lokal. Dia menyuarakan ide-ide radikal yang melibatkan pemisahan anak-anak dari orang tua mereka serta penghapusan seluruh populasi dewasa di Gaza. Vaturi juga menggunakan istilah-istilah yang merendahkan martabat manusia untuk mendeskripsikan warga Palestina, merujuk kepada mereka sebagai kelompok yang tidak dapat diterima oleh dunia internasional. Selain itu, dia menegaskan bahwa Israel harus lebih tegas dalam penanganan situasi di Gaza, menyarankan langkah-langkah yang dianggap ekstrim dan tidak manusiawi.
Di samping itu, Vaturi juga membahas wilayah Jenin di Tepi Barat yang diduduki oleh Israel, menyatakan bahwa kota tersebut akan menjadi seperti Gaza jika kesepakatan gencatan senjata dilakukan. Dia menekankan perlunya "membersihkan" kota ini dengan cara yang sama, menciptakan lingkungan yang dipandangnya sebagai solusi jangka panjang.
Dari perspektif jurnalis, pernyataan Vaturi menyoroti urgensi dialog damai dan pemahaman bersama antara kedua belah pihak. Sebagai pembaca, kita perlu mengingat bahwa setiap individu memiliki hak asasi yang harus dihormati, terlepas dari latar belakang etnis atau politik. Pernyataan semacam ini hanya akan memperdalam jurang kebencian dan konflik, bukan membuka jalan bagi perdamaian dan stabilitas di wilayah tersebut.