Hubungan internasional antara Turki dan Ukraina mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa pekan terakhir. Pada kunjungan resmi ke Ankara, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara tentang dukungan yang diberikan oleh rekan Turki atas aspirasi negaranya untuk bergabung dengan NATO. Selama pertemuan tersebut, pemahaman bersama tentang pentingnya jaminan keamanan menjadi fokus utama diskusi. Meskipun ada perbedaan pendapat dari beberapa negara Eropa dan AS mengenai realitas keanggotaan NATO bagi Ukraina, sikap mendukung dari Turki tetap kuat.
Pertemuan ini juga membahas peluang kerja sama industri pertahanan antara kedua negara. Diskusi mencakup proyek-proyek seperti pembukaan kantor perusahaan pertahanan Turki di Ukraina serta produksi pesawat nirawak jarak jauh. Selain itu, Ankara sedang membangun kapal korvet kedua untuk angkatan laut Ukraina, yang direncanakan selesai pada tahun 2026. Kerja sama ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk meningkatkan hubungan militer dan ekonomi mereka, meski serangan Rusia telah memperlambat beberapa proyek.
Hubungan erat antara Turki dan Ukraina tidak hanya terbatas pada bidang pertahanan, namun juga mencakup perdagangan. Meski perang sedang berlangsung, volume perdagangan antara kedua negara masih melampaui $6 miliar. Hal ini menunjukkan bahwa persahabatan dan kerjasama dapat tumbuh bahkan di tengah-tengah situasi sulit. Dengan dukungan aktif dari Turki, Ukraina memiliki kesempatan untuk memperkuat posisinya di panggung internasional dan mencapai tujuan strategisnya, termasuk keamanan dan stabilitas regional.