Dalam era globalisasi, pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjadi kunci penting dalam memperkuat daya saing produk lokal di pasar internasional. PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui program pendampingannya telah membantu berbagai UMKM nasional, termasuk Rumah Kain di Palembang, untuk mencapai kesuksesan yang signifikan. Melalui pendampingan ini, Rumah Kain berhasil mengembangkan bisnisnya dari skala kecil hingga menjadi pemasok utama dalam ajang fashion internasional.
Berdiri sejak 2011, Rumah Kain dibangun oleh Ramaini, seorang seniman yang terpesona dengan keindahan kain tradisional Palembang. Di awal perjalanannya, Rumah Kain menghadapi tantangan akses permodalan yang sulit. Namun, pada tahun 2013, Rumah Kain bergabung dengan program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK) yang diselenggarakan oleh anak perusahaan Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. Program ini memberikan lebih dari sekadar modal; mereka juga menyediakan pelatihan strategi pemasaran dan bantuan legalitas usaha.
Berkat pendampingan tersebut, Rumah Kain dapat meningkatkan kualitas produknya dan akhirnya mendapatkan sertifikasi SNI untuk songket. Prestasi puncak dicapai ketika Rumah Kain menjadi pemasok utama dalam Jakarta Fashion Week 2025, sebuah platform internasional yang menampilkan warisan budaya Indonesia kepada dunia.
Perjalanan Rumah Kain mencerminkan bagaimana kolaborasi antara BUMN dan UMKM dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menegaskan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan UMKM agar dapat menciptakan peluang usaha yang lebih luas dan mempromosikan warisan budaya lokal.
Dengan program pendampingan yang terus ditingkatkan, diharapkan semakin banyak UMKM lain yang dapat berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi ekonomi lokal serta melestarikan budaya Indonesia.
Berita ini menginspirasi kita semua tentang pentingnya sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendukung pertumbuhan UMKM. Melalui kolaborasi seperti ini, tidak hanya ekonomi yang tumbuh, tetapi juga warisan budaya lokal dapat dipertahankan dan dikenal lebih luas oleh dunia internasional. Ini menunjukkan bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan memang mungkin dicapai.