Komisi Persaingan Usaha di Afrika Selatan (Afsel) sedang mempertimbangkan sanksi terhadap perusahaan teknologi besar, termasuk Google, karena diduga melakukan monopoli. Laporan sementara menunjukkan bahwa mesin pencari ini mungkin telah merugikan perusahaan media lokal dan menyebabkan hilangnya pendapatan signifikan. Denda yang dikenakan bisa mencapai hingga 500 juta rand atau setara dengan Rp437 miliar. Ini menjadi isu penting bagi industri media Afsel, mengingat dampak signifikan dari algoritma pencarian terhadap ekonomi digital negara tersebut.
Laporan sementara Media and Digital Platforms Market Inquiry (MDPMI) yang dirilis oleh Komisi Persaingan Usaha Afsel pada hari Senin lalu, mengungkapkan temuan mendalam tentang bagaimana algoritma pencarian Google dapat menciptakan ketidakseimbangan persaingan. Menurut Paula Fray, anggota panel komisi, Google memiliki peran utama dalam distribusi konten berita, namun juga memberikan dampak negatif kepada perusahaan media lokal. Data menunjukkan bahwa Google mendapatkan pemasukan antara R800 hingga R900 juta dari konten berita di Afsel, sementara media lokal kehilangan pendapatan sekitar R160 hingga R200 juta.
Persoalan ini semakin rumit dengan fakta bahwa algoritma pencarian cenderung lebih banyak menampilkan berita dari media global daripada media lokal dan komunitas berbahasa daerah. Hal ini membuat media lokal sulit bersaing dan mendapatkan perhatian publik. Situasi ini diperparah oleh dominasi platform media sosial seperti X, TikTok, Meta, dan YouTube sebagai sumber berita utama bagi warga Afsel. Temuan MDPMI menunjukkan bahwa platform-platform tersebut seringkali menurunkan prioritas postingan lokal, sehingga mengurangi lalu lintas rujukan ke situs-situs berita Afsel.
Sanksi yang mungkin diterima Google bukan hanya sekedar denda finansial. Lebih dari itu, temuan ini menyoroti pentingnya reformasi algoritma pencarian untuk menciptakan lingkungan persaingan yang lebih adil bagi semua pemain di sektor media Afsel. Komisi juga menyarankan langkah-langkah konkret untuk membantu media lokal memperoleh pendapatan yang lebih adil melalui monetisasi penayangan di platform digital seperti YouTube. Dengan demikian, diharapkan industri media Afsel dapat berkembang secara seimbang dan berkelanjutan.