Berita
Kecelakaan Fatal di Gerbang Tol Ciawi Akibat Pelanggaran Berat dan Kecepatan
2025-02-16

Kota Bogor, 16 Februari 2025 - Otoritas kepolisian telah menetapkan Bendi Wijaya sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan fatal yang terjadi di Gerbang Tol Ciawi. Insiden ini mengakibatkan delapan korban jiwa. Investigasi menyimpulkan bahwa sejumlah pelanggaran oleh pengemudi truk menjadi penyebab utama bencana tersebut. Selain itu, kendaraan yang digunakan ternyata melebihi kapasitas angkut dan tidak mematuhi batas kecepatan yang ditentukan.

Berdasarkan temuan pihak berwenang, truk yang dikemudikan oleh Bendi melampaui batas daya angkut hingga dua kali lipat dari standar yang ditetapkan. Seharusnya, truk tersebut hanya boleh membawa muatan maksimal 12 ton, namun pada saat kejadian, beban yang dibawa mencapai 24 ton. Situasi ini diperparah dengan kondisi rem kendaraan yang sudah tidak sesuai standar pabrik asli. Komponen penting seperti tromol dan kampas rem sudah rusak akibat penggunaan yang berlebihan, sehingga mengurangi efektivitas pengereman.

Menurut Kombes Pol Edwin dari Direktorat Lalu Lintas Polda Jawa Barat, sebelum kecelakaan terjadi, truk tersebut bergerak dengan kecepatan antara 90 sampai 100 kilometer per jam, padahal batas kecepatan di jalur tersebut adalah 80 kilometer per jam. Perilaku zig-zag juga dicatat dari rekaman CCTV dan laporan saksi mata. Simulasi Traffic Accident Analysis (TAA) menunjukkan bahwa pada saat kecelakaan, kecepatan truk mencapai 100 kilometer per jam.

Serangkaian tes dan investigasi di lapangan, termasuk pemeriksaan teknis kendaraan, telah dilakukan untuk mendapatkan bukti yang kuat. Hasil ramp check menegaskan bahwa sistem pengereman truk tersebut tidak lagi berfungsi dengan baik. Hal ini menjadi faktor krusial dalam meningkatkan risiko kecelakaan.

Pengumuman resmi ini menandai langkah awal dalam proses hukum yang akan dihadapi oleh Bendi Wijaya. Kasus ini menyoroti pentingnya kesadaran dan ketaatan terhadap aturan lalu lintas serta pemeliharaan kendaraan yang tepat untuk mencegah tragedi serupa di masa depan. Upaya penegakan hukum dan pendidikan keselamatan jalan raya tetap menjadi prioritas utama bagi otoritas setempat.

More Stories
see more