Pertandingan yang diharapkan menjadi ajang olahraga penuh semangat berubah menjadi malam kacau. Ketegangan mulai mereda setelah aksi tidak terpuji dari sejumlah penggemar, mengganggu jalannya pertandingan antara dua klub sepak bola. Di Stadion Tuban Sport Center, suasana mendadak berubah saat beberapa benda api dilemparkan ke lapangan, memicu reaksi yang tak terduga dari penonton lainnya. Akibatnya, permainan yang seharusnya berlangsung dengan lancar harus terhenti sebelum waktu normal berakhir.

Para pendukung yang emosional turun ke lapangan dan merusak berbagai fasilitas stadion. Bangku cadangan, papan sponsor, hingga gawang dan kaca ruangan di bagian bawah stadion menjadi korban kerusuhan tersebut. Situasi yang semakin memburuk ini mendorong panitia pelaksana dan wasit untuk mengambil tindakan cepat dengan menghentikan pertandingan. Meski demikian, Kapolres Tuban menegaskan bahwa insiden ini dapat dikendalikan tanpa ada korban jiwa. "Kami akan terus mengevaluasi prosedur keamanan untuk pertandingan mendatang," katanya.

Dalam sambutannya, Presiden Klub Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal, menyatakan bahwa meskipun ia memahami harapan tinggi dari para suporter, tindakan ini merugikan tim. "Kita harus belajar dari insiden ini dan memastikan agar tidak terulang lagi di masa depan," ujarnya. Kerugian material akibat kerusuhan masih dalam penyelidikan, namun PSSI siap menjatuhkan sanksi tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. Semoga kejadian ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak untuk menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih aman dan positif.