Penciptaan lagu "Bilang Saja" menandai babak baru dalam karier musikal seorang artis Indonesia. Melalui album And the Story Goes, yang dirilis pada tahun 2003, lagu ini membawa penyanyi tersebut melangkah lebih jauh dari citra penyanyi cilik ke ranah musisi dewasa. Proses pembuatannya diprakarsai oleh produser rekaman terkenal, mendiang Iin Parlina, yang menginginkan lagu spesial untuk transisi penting ini. Seorang pencipta musik bernama Ari Bias ditugaskan untuk menciptakan materi yang sesuai dengan visi tersebut. Setelah beberapa kali percobaan, akhirnya lahir sebuah karya yang tak hanya diterima dengan baik tetapi juga meraih berbagai penghargaan bergengsi.
Meski sukses besar, lagu "Bilang Saja" tidak lepas dari kontroversi hukum. Penciptanya, Ari Bias, mengajukan gugatan terhadap penyanyi tersebut atas masalah hak cipta. Menurut Ari, proses produksi lagu ini melibatkan tanggung jawab penuh darinya, mulai dari menyusun aransemen hingga memilih musisi pendukung dan mengawasi proses rekaman. Pengalaman ini mengajarkan bahwa di balik setiap karya seni yang gemilang, seringkali ada cerita yang kompleks dan tantangan hukum yang perlu diselesaikan.
Kesuksesan lagu "Bilang Saja" menjadi bukti bahwa karya musik tidak hanya tentang melodi dan lirik, tetapi juga tentang kerja sama tim dan penghargaan terhadap kontributor. Meski kontroversi muncul, hal ini seharusnya mendorong industri musik untuk lebih menghargai hak-hak pencipta dan memastikan bahwa setiap orang yang berkontribusi mendapatkan pengakuan yang layak. Ini adalah langkah maju menuju industri yang lebih adil dan berkualitas tinggi.