Berita
Pandangan Baru Denny JA: Agama Sebagai Warisan Budaya Kita Bersama
2025-02-17
Di tengah era modern, pemikiran inovatif Denny JA tentang agama sebagai warisan budaya bersama mendapatkan sorotan dari berbagai kalangan. Direktur Paramadina Center for Religion and Philosophy (PCRP) Universitas Paramadina, Budhy Munawar-Rachman, menggali lebih dalam perspektif ini dalam refleksinya yang mendalam. Menurutnya, pandangan ini tidak hanya memberikan cara pandang baru terhadap agama, tetapi juga memiliki relevansi strategis bagi pembangunan berkelanjutan di zaman sekarang.

Memahami Agama Sebagai Warisan Budaya yang Dinamis

Mengubah Paradigma Keagamaan

Pemikiran Denny JA tentang agama sebagai warisan budaya milik bersama membuka jalan bagi paradigma baru dalam memahami kepercayaan dan praktik spiritual. Melalui pendekatan ini, agama diposisikan bukan sebagai dogma yang kaku, melainkan sebagai hasil evolusi budaya yang terus berkembang. Hal ini menantang klaim kebenaran mutlak yang sering melekat pada doktrin keagamaan. Dengan memahami agama sebagai produk budaya, kita dapat lebih menghargai perbedaan dan keragaman yang ada. Pendekatan ini mendorong dialog antaragama yang lebih inklusif dan konstruktif, serta mempromosikan nilai-nilai pluralisme. Selain itu, pemahaman ini memungkinkan integrasi nilai-nilai spiritual dalam berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Dukungan Terhadap Pembangunan Berkelanjutan

Pandangan Denny JA tentang agama sebagai warisan budaya bersama sangat relevan dengan agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang diusung oleh PBB. SDGs merupakan upaya kolektif global untuk menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan demokratis. Dengan memahami agama sebagai bagian dari budaya yang hidup dan berkembang, kita dapat lebih efektif menggerakkan komunitas keagamaan dalam mendukung program-program pembangunan berkelanjutan.Budhy Munawar-Rachman menekankan bahwa pendekatan ini memungkinkan kolaborasi antara agama dan pembangunan. Misalnya, dalam konteks ekonomi, agama dapat mempromosikan etika kerja yang kuat dan keadilan sosial. Di bidang sosial, agama dapat menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan mempromosikan perdamaian. Sementara itu, dalam hal lingkungan, agama dapat mendorong praktik-praktik ramah lingkungan dan pelestarian alam.

Implementasi dalam Dunia Pendidikan

Buku yang ditulis oleh Budhy Munawar-Rachman dan Ahmad Gaus, berjudul "Teori Denny JA Soal Agama dan Spiritualitas di Era AI: Agama Sebagai Warisan Budaya Milik Kita Semua," akan menjadi sumber utama modul kuliah di berbagai kampus. Buku ini membawa teori Denny JA ke ruang kelas, memungkinkan mahasiswa untuk belajar dan mendiskusikan ide-ide inovatif ini secara lebih mendalam.Pengajaran ini bukan hanya sekadar teori, melainkan juga praktek yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mahasiswa diajak untuk merenungkan bagaimana agama dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan dan bagaimana mereka dapat menjadi agen perubahan di masyarakat. Dengan demikian, pendidikan tidak hanya bertujuan untuk menghasilkan intelektual, tetapi juga individu yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan masyarakat.

Kesimpulan Tidak Langsung

Pandangan Denny JA tentang agama sebagai warisan budaya bersama telah membuka pintu bagi pemahaman yang lebih luas dan inklusif tentang keagamaan. Pendekatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan mempromosikan harmoni sosial. Dengan memahami agama sebagai produk budaya yang dinamis, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berbudaya.
More Stories
see more