Masyarakat desa dan anggota TNI bekerja sama dalam membangun mess guru di SDN 078481 Uluna’ai Hiligo’o, sebuah sekolah terpencil di Dusun III Desa Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias. Lokasi yang sulit dijangkau menyebabkan akses jalan yang tidak memadai, sehingga bahan material bangunan harus dipikul ke lokasi. Proyek ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah ketidakhadiran guru yang berlangsung selama sebulan akibat jarak tempuh yang jauh dan kondisi jalan yang buruk. Ini merupakan langkah penting bagi pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan pendidikan dapat berjalan dengan lancar di daerah tersebut.
Kondisi sekolah ini mendapat perhatian luas setelah video viral di media sosial menunjukkan siswa yang tidak bisa belajar karena ketidakhadiran guru. Untuk mengatasi masalah ini, Kodim 0213/Nias bersama warga desa telah memulai pembangunan mess guru sebagai solusi jangka panjang. Serka Erifati Harefa, juru bicara Satuan Kodim 0213/Nias, menjelaskan bahwa proses awal pembangunan sudah dimulai dengan tahap pembersihan lokasi dan pelansiran bahan material. Upaya ini mendapatkan respons positif dari Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang mengirim tim untuk mengevaluasi kondisi sekolah dan mencari solusi terbaik.
Bupati Nias Yaatulo Gulo juga mengambil inisiatif dengan mewajibkan guru tinggal sementara di lingkungan sekolah untuk menghindari hambatan seperti banjir sungai dan jarak tempuh yang jauh. Hal ini akan membantu memastikan bahwa para guru dapat hadir secara konsisten untuk mendukung proses belajar mengajar. Pembangunan mess guru ini bukan hanya solusi fisik, tetapi juga menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan akses pendidikan di daerah terpencil.
Upaya kolaboratif antara pemerintah daerah, TNI, dan masyarakat lokal telah memperlihatkan hasil nyata dalam peningkatan fasilitas pendidikan di Nias. Pembangunan mess guru ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memastikan bahwa pendidikan dapat berjalan dengan baik di daerah-daerah terpencil lainnya. Selain itu, ini juga menunjukkan bahwa dengan kerja sama yang erat, tantangan geografis dan infrastruktur tidak lagi menjadi penghalang utama dalam menyediakan pendidikan berkualitas bagi semua anak.