Berita
Pembentukan Regulasi Pembatasan Usia untuk Perlindungan Generasi Muda di Dunia Digital
2025-02-21

Dalam upaya melindungi anak-anak dari berbagai ancaman negatif di dunia maya, pemerintah Indonesia sedang merancang regulasi yang membatasi usia minimum untuk mengakses platform digital. Regulasi ini bertujuan untuk mencegah dampak buruk seperti perjudian online, pornografi, dan kecanduan internet. Para ahli menekankan pentingnya pendekatan holistik yang melibatkan keluarga, masyarakat, penyedia layanan, dan pemerintah dalam proses perlindungan ini. Selain itu, ditekankan juga pentingnya literasi digital bagi orang tua untuk mendukung pengawasan yang lebih efektif.

Mengapa Regulasi Pembatasan Usia Penting?

Regulasi pembatasan usia merupakan langkah krusial dalam melindungi generasi muda dari risiko-risiko di dunia digital. Survei UNICEF (2023) menunjukkan bahwa hampir semua anak di Indonesia menggunakan internet rata-rata 5,4 jam per hari, dengan sebagian besar waktu digunakan untuk hiburan dan komunikasi. Dengan adanya regulasi ini, diharapkan dapat mengurangi paparan anak-anak terhadap konten berbahaya dan membantu mereka mengelola waktu secara lebih baik.

Selain itu, tantangan utama yang harus dihadapi adalah kemungkinan anak-anak mengakses platform dengan identitas orang tua. Oleh karena itu, regulasi ini harus disusun dengan hati-hati, memperhatikan aspek psikologi anak dan kondisi sosial masyarakat. Pakar hukum teknologi, Indriaswati Dyah Saptaningrum, menegaskan bahwa pendekatan holistik sangat diperlukan. Regulasi harus mencakup berbagai aspek, mulai dari psikologi hingga kondisi sosial, untuk memastikan efektivitasnya. Pendekatan ini melibatkan kolaborasi antara penyedia layanan, keluarga, masyarakat, dan pemerintah, serta pendidikan tentang fitur-fitur kontrol orang tua.

Peran Literasi Digital dan Kolaborasi dalam Perlindungan Anak

Literasi digital menjadi salah satu elemen kunci dalam mendukung regulasi ini. Jasra Putra, Wakil Ketua KPAI, menekankan pentingnya edukasi digital bagi orang tua agar mereka dapat mengawasi aktivitas anak secara lebih efektif. Orang tua perlu diberikan pengetahuan tentang cara kerja platform digital dan bagaimana menggunakannya dengan aman. Ini termasuk penggunaan fitur parental control yang dapat membatasi akses ke konten tidak sesuai.

Kolaborasi antara berbagai pihak juga sangat penting. Direktur ICT Watch, Indriyatno Banyumurti, menyatakan bahwa perlindungan anak di dunia digital memerlukan upaya bersama dari orang tua, sekolah, dan penyedia layanan digital. Regulasi saja tidak cukup; diperlukan pendekatan yang lebih luas melalui edukasi dan pengawasan yang efektif. Jasra juga menambahkan bahwa proses perumusan regulasi harus dilakukan dengan cermat dan tidak terburu-buru, mempertimbangkan berbagai faktor untuk menghindari masalah baru. Dengan pendekatan yang tepat, regulasi ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi perlindungan anak-anak di era digital.

More Stories
see more