Dalam upaya memperkuat posisi ekonomi dan investasi nasional, mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair telah diangkat sebagai anggota Dewan Pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara). Keputusan ini diumumkan oleh CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, yang juga mengajak mantan presiden untuk bergabung. Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa keberadaan Danantara merupakan langkah strategis untuk memimpin pertumbuhan ekonomi global.
Menggandeng tokoh internasional seperti Tony Blair menunjukkan komitmen Indonesia untuk membangun fondasi kuat dalam dunia investasi. Dengan pengalaman Blair dalam bidang politik dan ekonomi, diharapkan dapat membawa perspektif baru bagi badan investasi ini. Selain itu, kehadirannya juga mencerminkan ambisi Indonesia untuk menjadi pelopor di kancah perekonomian global.
Kehadiran Tony Blair dalam Dewan Pengawas Danantara bukan hanya simbolis, melainkan memiliki tujuan jelas untuk mendorong transformasi BUMN menjadi pemimpin kelas dunia. Mantan Perdana Menteri Inggris dikenal luas karena kemampuannya dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang efektif dan berkelanjutan. Pengalamannya di bidang politik dan ekonomi internasional diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mencapai visinya sebagai negara maju. Selain itu, Blair juga dikenal karena kepemimpinannya dalam berbagai inisiatif pembangunan global, yang akan sangat bermanfaat bagi misi Danantara.
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya peran Danantara dalam memperkuat BUMN agar lebih kompetitif dan profesional. Melalui badan investasi ini, pemerintah bertujuan untuk mendorong pertumbuhan industri strategis dan mendukung integrasi BUMN ke dalam ekonomi global. Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia untuk menjadi pemimpin ekonomi dunia.
Dengan adanya Danantara, pemerintah berharap dapat mengoptimalkan sumber daya BUMN dan mendorong mereka untuk menjadi pemimpin di sektor masing-masing. Transformasi ini tidak hanya akan meningkatkan kinerja BUMN secara individu, tetapi juga akan memberikan dampak positif pada ekonomi nasional secara keseluruhan. Prabowo menegaskan bahwa melalui pendekatan ini, Indonesia tidak hanya akan menjadi peserta, tetapi juga pemimpin dalam perekonomian global. Upaya ini didukung oleh kebijakan yang dirancang untuk memastikan bahwa BUMN dapat bersaing di pasar internasional dengan lebih efektif dan efisien.