Tim arkeologi internasional telah mengumumkan penemuan luar biasa sebuah makam kuno yang terletak dekat Luxor. Penemuan ini menandai pertama kalinya sejak awal abad ke-20, sebuah makam Firaun dari Dinasti Mesir Kuno ditemukan. Makam ini berisi artefak penting dan merupakan bukti penting tentang kehidupan raja-raja dinasti ke-18 Mesir.
Pada hari Selasa, Departemen Pariwisata dan Purbakala Mesir melaporkan bahwa tim gabungan ahli arkeologi Mesir dan Inggris berhasil mengungkap makam Raja Thutmose II di wilayah barat Lembah Para Raja. Lokasi ini dikenal sebagai makam terakhir yang hilang dari para raja Dinasti ke-18 Mesir.
Makam tersebut ditemukan berkat adanya guci pualam yang diukir dengan nama Raja Thutmose II dan istrinya, Ratu Hatshepsut. Artefak lainnya termasuk pecahan perabotan pemakaman dan fragmen mortir dengan ornamen biru serta simbol-simbol agama Mesir kuno. Sayangnya, kondisi makam tidak terawat dengan baik karena dampak banjir yang terjadi tak lama setelah meninggalnya sang raja.
Penemuan ini menjadi penanda penting dalam sejarah arkeologi Mesir, sejak ditemukannya makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922. Hal ini membuka jendela baru bagi para peneliti untuk mempelajari lebih lanjut tentang era pemerintahan Dinasti ke-18 Mesir.
Berita ini tentunya memberikan semangat baru bagi dunia arkeologi dan pariwisata Mesir. Ini menunjukkan bahwa masih banyak hal yang dapat kita pelajari dari masa lalu. Penemuan ini juga mengingatkan kita akan kebesaran peradaban Mesir kuno dan betapa kaya sejarah yang mereka wariskan kepada generasi penerus.