Berita
Pengusaha Angkutan Sungai Minta Evaluasi Pengoperasian Kapal Ekspress Lebaran 2025
2025-02-19

Di tengah persiapan angkutan Lebaran 2025, Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) mengajukan beberapa permintaan penting. Salah satu yang paling menonjol adalah penundaan pengoperasian kapal ekspres dan peninjauan ulang tarif angkutan. Organisasi ini menekankan perlunya koordinasi yang lebih panjang dan efektif untuk memastikan kelancaran operasional selama musim mudik.

Koordinasi Panjang dan Penghapusan Kapal Ekspres Ditekankan

Pada Rabu, 19 Februari 2025, di Jakarta Barat, berlangsung rapat koordinasi persiapan angkutan Lebaran 2025. Hadir dalam pertemuan tersebut, Dirjen Perhubungan Laut dan Dirjen Perhubungan Darat dari Kementerian Perhubungan, serta para ahli transportasi. Ketua Umum Gapasdap, Khoiri Soetomo, menyampaikan bahwa masa koordinasi dua minggu sebelum pelaksanaan dinilai kurang cukup. Dia menyarankan adanya periode koordinasi yang lebih panjang untuk menghindari masalah lapangan.

Khoiri juga mengkritisi durasi Surat Kesepakatan Bersama (SKB) yang terlalu singkat. Menurutnya, SKB harus memiliki masa berlaku yang lebih lama agar tidak terjadi antrean panjang seperti yang dialami di Pelabuhan Ciwandan. Sebaliknya, pelabuhan ekonomi Merak justru kosong karena kebijakan SKB yang kurang fleksibel. Untuk mengatasi kemacetan, Gapasdap menawarkan solusi dengan memperpanjang masa berlaku SKB, pembagian kewenangan yang lebih baik, dan penghapusan kapal ekspres.

Dengan solusi ini, Khoiri memperkirakan akan ada peningkatan kapasitas hingga 26,7% untuk kendaraan dan penumpang dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memprioritaskan Pelabuhan Penyeberangan Merak karena masih mampu menampung kendaraan dengan kapasitas yang lebih besar dan lancar.

Dari sudut pandang seorang jurnalis, inisiatif ini menunjukkan betapa pentingnya perencanaan dan koordinasi yang matang dalam menghadapi tantangan logistik besar seperti angkutan Lebaran. Usulan Gapasdap bukan hanya mencerminkan kebutuhan industri angkutan sungai, tetapi juga berpotensi memberikan manfaat langsung bagi jutaan pemudik yang mengandalkan moda transportasi ini setiap tahunnya.

More Stories
see more