Berita
Potensi Besar Program Makan Bergizi Gratis dalam Pengentasan Kemiskinan
2025-02-17

Dalam sebuah diskusi santai dengan komunitas media di Jakarta, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, memaparkan rencana strategis yang dapat menggabungkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan upaya pengurangan kemiskinan. Program ini, yang diluncurkan pada awal tahun 2025, ditargetkan untuk mendukung berbagai inisiatif pemerintah seperti swasembada pangan dan pengembangan sumber daya manusia. Selain itu, program MBG juga bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa melalui partisipasi aktif masyarakat.

Detail Program Makan Bergizi Gratis dan Dampaknya

Pada hari Senin, 17 Februari 2025, di kantornya di Jakarta, Budiman Sudjatmiko menekankan bahwa program MBG tidak hanya fokus pada penyediaan makanan bergizi bagi masyarakat, tetapi juga bertujuan untuk menggerakkan ekonomi di tingkat desa. Program ini telah dirancang untuk melibatkan setidaknya 50.000 desa di seluruh Indonesia sebagai penyedia produksi pangan. Budiman menjelaskan bahwa melalui program ini, masyarakat desa dapat menjadi penyuplai utama bahan pangan, bukan hanya bergantung pada vendor besar. Ini diperkirakan akan menciptakan sekitar 650.000 hektare sawah yang tersebar di berbagai daerah.

Selain itu, BP Taskin juga menargetkan pembangunan 60.000 unit peternakan ayam dan sapi sebagai bagian dari program MBG. Tujuannya adalah membuka lapangan kerja baru dan mencetak generasi muda sebagai petani dan peternak. Wakil Kepala BP Taskin, Nanik S Deyang, menambahkan bahwa program ini telah membuka banyak peluang kerja. Setiap dapur MBG membutuhkan sekitar 50 pekerja untuk menyediakan rata-rata 3.000 porsi makanan setiap hari. Dengan perkiraan 200.000 dapur MBG yang tersebar, ini berarti lebih dari 1 juta orang dapat bekerja langsung dalam program ini.

Dari perspektif jurnalisme, program MBG menunjukkan bahwa solusi inovatif dapat menjadi kunci dalam mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Melalui pendekatan inklusif yang melibatkan masyarakat desa, program ini tidak hanya memberikan akses ke makanan bergizi, tetapi juga membantu membangun kemandirian ekonomi lokal. Ini menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan.

More Stories
see more